Pangdam IX/Udayana Buka Pagelaran Baleganjur se-Bali: Seni, Identitas Bangsa, dan Gerak Ekonomi Rakyat
KataBali.com – Denpasar — Lapangan Puputan Badung, Denpasar, bergemuruh oleh dentuman ritmis gamelan dan semangat kebangsaan dalam Pagelaran Seni Baleganjur Kreasi yang dibuka secara resmi oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, Sabtu (2/8).
Acara ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan menghadirkan 21 tim Baleganjur dari seluruh kabupaten/kota di Bali yang telah melalui seleksi ketat di masing-masing wilayah Kodim.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Pangdam, di hadapan ribuan penonton yang memadati lapangan. Dalam sambutannya, Mayjen Piek Budyakto menekankan bahwa budaya adalah fondasi bangsa yang harus dijaga dan dikembangkan di tengah dinamika zaman.
“Bali bukan hanya sekadar nama, melainkan simbol keindahan alam dan kekayaan seni budayanya. Baleganjur adalah identitas bangsa kita, dan pagelaran ini menjadi bagian dari upaya nyata untuk memajukan seni budaya nasional,” ujarnya.
Pangdam menambahkan bahwa seni Baleganjur, dengan ritme dinamis dan semangat heroik, mencerminkan kekuatan serta kreativitas masyarakat Bali. Ia berharap kegiatan ini mendorong peran generasi muda dalam membangun bangsa melalui jalur seni dan budaya, sekaligus mempererat rasa kebangsaan di momentum kemerdekaan.
Pagelaran ini tidak hanya menampilkan parade seni, tetapi juga melibatkan pelaku UMKM dalam pameran produk lokal. Pangdam menegaskan bahwa pelestarian budaya harus berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kegiatan ini tak hanya tentang pertunjukan seni, tetapi juga menjadi ruang gerak ekonomi rakyat. Pameran UMKM yang menyertainya menjadi bentuk dukungan terhadap pelaku usaha lokal di Bali,” tegasnya.
Dewan juri dalam pagelaran ini berasal dari tokoh-tokoh seni berpengalaman dan berkompeten, yang menjamin kualitas serta objektivitas penilaian terhadap tiap tim Baleganjur yang tampil.
Pagelaran ini pun mendapat sambutan meriah dari masyarakat, sekaligus menjadi bukti bahwa budaya tak pernah kehilangan tempat di hati rakyat. Seni dan ekonomi bersinergi dalam semangat kemerdekaan, memperkuat akar bangsa dari Pulau Dewata untuk Indonesia. hkd