Akademisi Unwar Gagas Inisiatif Optimalisasi Teknologi Pascapanen Kopi Arabika Kintamani
kataBali.com – bangli – Kintamani, Bali – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi Arabika, Universitas Warmadewa melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) meluncurkan inisiatif baru yang berfokus pada optimalisasi teknologi pascapanen. Program ini dipimpin oleh Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana, M.Si, yang juga menjabat sebagai Ketua Prodi Agroteknologi di Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi.
Kopi Arabika dari Kintamani dikenal sebagai salah satu komoditas unggulan Bali, namun, para petani sering menghadapi masalah kualitas akibat proses panen dan pascapanen yang kurang optimal. Udayana menjelaskan bahwa permasalahan utama yang dihadapi petani seperti kehilangan buah akibat kerontokan, penyimpanan yang tidak memenuhi standar, dan infestasi hama, sangat mempengaruhi mutu kopi.
Udayana menekankan pentingnya edukasi dan penerapan teknik panen yang baik. “Kami telah memberikan pelatihan kepada petani tentang teknik panen dan penyimpanan yang tepat, serta pengolahan yang sesuai untuk meningkatkan nilai jual kopi,” ujarnya saat ditemui di Denpasar pada Rabu (13/8/2025). Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kopi tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Masyarakat petani di Kintamani, khususnya di Desa Batukaang mayoritas masih menggunakan metode tradisional dalam budidaya kopi. Mereka memiliki keterikatan erat dengan sistem pertanian berbasis komunitas, namun terkendala dalam penerapan teknologi modern. Dengan adanya program ini, diharapkan petani akan lebih terbuka untuk mengadopsi teknologi baru yang dapat meningkatkan hasil panen.
Program PKM ini mencakup beberapa aspek penting, termasuk transfer teknologi dalam budidaya dan pengolahan kopi. Udayana menjelaskan bahwa pelatihan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan sosialisasi dan pendampingan langsung di lapangan. “Kami juga memperkenalkan metode pengemasan dan labeling yang dapat meningkatkan daya tarik produk di pasar,” tambahnya.
Udayana menyimpulkan bahwa penerapan teknologi pascapanen yang tepat dapat membantu petani mengurangi kehilangan hasil dan meningkatkan mutu kopi Arabika, sehingga dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan dampak lingkungan. Dengan menerapkan teknik budidaya yang berkelanjutan, diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida, serta meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
“Kami percaya bahwa dengan meningkatkan kualitas kopi, kami juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Program ini adalah langkah awal untuk menciptakan perubahan yang lebih besar dalam sistem pertanian di Bali.” Tegasnya
Melalui kolaborasi antara Universitas Warmadewa dan petani lokal, diharapkan inisiatif ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi komunitas pertanian di Kintamani dan sekitarnya.
Sedangkan Ketua Kelompok Tani Windu Sari, Desa Batukaang, I Wayan Rinda berharap pendampingan dilakukan secara berkelanjutan. Pendampingan berkelanjutan ini penting untuk memastikan petani memiliki keahlian yang baik dalam budidaya kopi.
Ia juga berharap adanya pihak ketiga yang mampu membantu dalam proses pemasaran, sehingga petani lebih bersemangat dalam melakukan budidaya. “Selama ini kami juga terkendala dalam pemasaran, ini sangat kami harapkan bantuannya” ungkapnya. mul