Pengamat: Keberanian Koster Bongkar Bangunan Liar di Pantai Bingin Titik Balik Penegakan Hukum Pariwisata Bali
KataBali.com – Denpasar – Tindakan Gubernur Bali Wayan Koster yang secara langsung memimpin pembongkaran puluhan bangunan tak berizin di kawasan Pantai Bingin, Desa Pecatu, Kuta Selatan, menuai apresiasi dari pengamat kebijakan publik. Umar Ibnu Alkhatab, pengamat yang dikenal vokal terhadap isu tata kelola ruang dan pariwisata, menyebut langkah Koster sebagai wujud nyata keberanian dan komitmen terhadap penegakan hukum dan keberlanjutan pariwisata di Bali.
“Langkah Gubernur Koster ini bukan hanya soal pembongkaran fisik, tapi juga pembongkaran mentalitas lama yang permisif terhadap pelanggaran. Ini sinyal kuat bahwa Bali tidak lagi mentoleransi pengabaian aturan, meski atas nama investasi atau kepentingan ekonomi,” ujar Umar, Senin (21/7/2025).
Umar menilai, keterlibatan langsung Gubernur Bali dalam aksi pembongkaran menunjukkan keberpihakan kepada kepentingan publik dan alam Bali, bukan kepada segelintir pemodal yang kerap kali menyalahgunakan celah regulasi.
“Biasanya, pemimpin hanya memberi instruksi dari atas meja. Tapi Pak Koster memilih turun ke lapangan, melihat langsung kondisi di lapangan, dan memastikan bahwa penegakan aturan tidak sekadar formalitas. Ini patut dipuji,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Umar mengungkapkan bahwa pembongkaran bangunan liar di sempadan Pantai Bingin harus menjadi pintu masuk bagi gerakan yang lebih luas dalam membersihkan Bali dari pelanggaran tata ruang dan perampasan ruang publik oleh kepentingan pribadi.
“Kita ingin melihat keberanian ini berlanjut di titik-titik lain. Jangan hanya di Bingin. Masih banyak kawasan di Bali yang menghadapi persoalan serupa—pantai yang dicaplok, tanah negara yang dikuasai, dan ruang publik yang dikomersialkan tanpa dasar hukum,” tegasnya.
Umar pun berharap agar keberanian ini tidak bersifat insidental, melainkan menjadi kebijakan permanen yang didukung oleh sistem pengawasan, keterlibatan masyarakat, dan transparansi informasi tata ruang.
“Kalau konsistensi ini dijaga, maka kita akan melihat transformasi besar dalam wajah pariwisata Bali. Tidak hanya indah secara visual, tapi juga adil secara hukum dan berkelanjutan secara ekologis,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya dukungan dari pemerintah kabupaten/kota, terutama Badung sebagai wilayah yang menjadi episentrum pariwisata Bali. Menurut Umar, sinergi antara Gubernur dan Bupati dalam kasus Pantai Bingin patut dijadikan contoh.
“Ketika Gubernur dan Bupati bersatu dalam penegakan hukum, pelanggar akan berpikir dua kali. Ini bukan hanya soal wewenang, tapi soal keteladanan,” kata Umar.
Dalam penutupnya, Umar menegaskan bahwa keberanian pemimpin daerah seperti Gubernur Koster adalah harapan bagi masa depan Bali. “Bali butuh pemimpin yang bukan hanya paham regulasi, tapi juga siap bertindak dan memberi contoh. Dan itu sudah diperlihatkan oleh Pak Koster di Pantai Bingin,” pungkasnya. fz