Fokus Pasarkan Produk Lokal, Gubernur Koster: Semua Produk Lokal Bali Terkenal, Mudah Dipasarkan
KataBali.com – DENPASAR – Hampir semua produk lokal Bali yang lahir dari pertanian, laut, warisan budaya, seni, tradisi dan alam Bali semuanya terkenal. Nama Bali yang tersohor di dunia, membuat mudah untuk memasarkan sejumlah produk lokal Bali. Untuk itu, Gubernur Bali terpilih periode 2025-2030 Wayan Koster menegaskan akan fokus pasarkan produk lokal Bali.
Regulasi yang diterbitkan Koster ketika memimpin Bali 2018-2023 makin ditegaskan. Regulasi tersebut yakni Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali. Berpegang pada visi nangun sat kerthi loka Bali dan haluan pembangunan Bali masa depan Bali Era Baru 2025-2125, Koster akan berjuang mempertahankan identitas warisan budaya ditengah hantaman kuat perkembangan dunia.
“Sebagai Gubernur Bali, saya bekerja keras mulai dari periode pertama, setelah mendalami kekayaan, keunikan dan keunggulan produk yang dihasilkan dari alam Bali, produknya bagus dan terkenal semua,” tegas gubernur terpilih Wayan Koster, Jumat 31 Januari 2025 di Denpasar.
Bali menurut Koster, memiliki produk lokal yang terkenal seperti beras Bali, salak, manggis, mangga, nyuh Bali, kangkung, kelor, bayam, durian, kopi Bali, arak bali, anggur Bali, siap Bali, sapi Bali.
“Kesimpulannya, alam Bali ini kecil hanya 5780 Km persegi, tapi dianugerahi yang pencipta produk lokal alam yang luar biasa,” tegas Koster.
Koster mengungkapkan, sejauh ini belum mendengar di daerah lain di dunia yang memiliki kekayaan produk lokal yang terkenal sebanyak di Bali.
“Saya belum mendengar daerah lain yang menghasilkan produk alam dari buminya yang terkenal dan sebanyak Bali. Pertaniannya, kelautannya dan segala macamnya,” ujar pria asal Desa Sembiran ini.
Namun menurut Koster masih ada hal yang mengganjalnya. Karena krama Bali sendiri belum mengapresiasi kekayaan kearifan lokal Bali yang terkenal ini. Justru masih ada krama Bali yang terpengaruh dengan pengaruh luar.
“Kita kurang apresiasi dan menghargai produk lokal Bali. Kita justru terpengaruh dengan luar. Sehingga barang yang bagus punya kita justru kurang mendapat posisi terbaik,” katanya.
Melalui visi pembangunan Bali nangun sat kerti loka Bali, Koster mengatakan telah menerbitkan Pergub nomor 99 tahun 2018. Koster ingin mendorong agar produk lokal petani, nelayan, dan perajin budaya Bali untuk dimanfaatkan seluruh masyarakat di Bali.
“Pada periode pertama belum bisa begitu kencang karena terhalang covid-19, dua tahun covid plus setahun pemulihan. Sekarang diberi kesempatan periode kedua agar saya lebih kerja keras dan tegas.
Supaya semua yang beraktivitas di Bali berkontribusi untuk membangun Bali sesuai dengan wilayah gerak ekonominya, supaya ikut bersama-sama mensejahterakan masyarakat,” jelas Koster.
Gubernur Koster mengajak semua yang berinteraksi di Pulau Dewata agar bersinergi membangun Bali. Semua pelaku ekonomi di Bali agar bersinergi membangun Bali agar tak timpang.
“Agar semuanya merasakan manfaatnya. Hidup itu harmoni, saling membutuhkan, saling mendukung, memberi dan saling menerima, ” katanya.
Menang di Strategi Awal Pemasaran
Pemikiran Gubernur Koster sungguh visioner. Produk lokal Bali sudah unggul di strategi awal pemasaran karena brand Bali yang sudah tersohor d dunia. Sehingga muda menjual semua produk lokal Bali. Semua ini akan berdampak pada pariwisata, ekonomi dan kesejahteraan krama Bali.
“Bagusnya Bali ini namanya sangat terkenal. Kalau tanya di luar sana, Bali lebih dikenal dari Indonesia. Artinya kita punya produk di Bali dengan merek Bali yang begitu terkenal jadi kita mudah memasarkannya. Sudah menang di strategi awal,” jelas Koster.
Koster mencontohkan seperti produk warisan Bali arak yang kini sedang gencar dipasarkan ke dunia. Konsep promosi dan kemasan akan terus ditingkatkan agar benar-benar melekat di hati warga dunia. (*)