Tutup Kegiatan BBGRM, Sekda Adi Arnawa : Pertahankan Budaya dan Tradisi Gotong Royong Untuk Jadikan Desa Pecatu Unggul
KataBali.com – Badung – Mewakili Bupati Badung, Sekda Wayan Adi Arnawa menutup secara resmi kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Desa Pecatu Tahun 2024 yang telah berlangsung mulai tanggal 1 Mei hingga 31 Mei 2024 sekaligus launching aplikasi Inovasi “Pandawa” yang merupakan aplikasi berbasis Whatsapp sebagai aplikasi layanan masyarakat terutama pelayanan administrasi, bertempat di Wantilan Desa Pecatu, Kuta Selatan, Jumat (31/5).
BBGRM merupakan implementasi terhadap upaya pemeliharaan dan pengembangan semangat kegotongroyongan masyarakat dalam pembangunan Desa/Kelurahan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005.
Dalam kegiatan tersebut Sekda Adi Arnawa mengajak masyarakat untuk membudayakan kembali tradisi budaya gotong royong sebagai salah satu pilar pembangunan dengan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakat guna mendukung dan mensukseskan pembangunan serta memelihara hasil hasil pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Badung.
“Atas nama pemerintah saya mengapresiasi kegiatan ini, melalui BBGRM kita diingatkan untuk selalu meningkatkan kebersamaan karena jati diri hidup bangsa adalah gotong royong yang harus kita tumbuhkan dalam setiap sendi kehidupan masyarakat di Desa Pecatu. Semangat gotong royong sendiri sudah tertanam di masyarakat Bali yang harus terus dijaga, dipelihara serta mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadikan gotong royong menjadi kebiasaan yang baik setiap aktivitas dalam bermasyarakat, pembangunan, berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Pecatu merupakan salah satu wilayah dengan perkembangan yang sangat pesat terhadap dampak menjadi salah satu kawasan destinasi wisata internasional di Kabupaten Badung yang berpengaruh langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Pecatu dan ini juga menjadikan tantangan terbesar bagi pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan infrastruktur secara bertahap. Mengingat kondisi perkembangan teknologi sekarang ini tentu ada satu paradigma terjadinya transformasi dimana masyarakat selalu menginterpretasikan terhadap tafsir perubahan-perubahan mendasar.
“Saya selaku putra daerah dan pejabat yang berasal dari Desa Pecatu, tidak akan tidur terhadap keluhan masyarakat yang berkembang saat ini, apalagi terkait kebutuhan air, saya sudah perintahkan Direktur PDAM Badung untuk segera mencarikan solusi, menyelesaikan masalah dan kendala terhadap distribusi air di Desa Pecatu, kita sudah berproses terkait sarana dan prasarana. Kita berdoa bersama agar masalah yang terjadi cepat teratasi,” jelasnya.
Terkait solusi untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di simpang Ungasan dimana Pemkab Badung akan membangun jalan lingkar dari Jimbaran hingga Uluwatu saat ini sedang berproses pembebasan lahan yang rencananya akan dibangun pada tahun 2025.
Perbekel Desa Pecatu I Made Karyana Yadnya menuturkan bahwa pelaksanaan BBGRM ini dilaksanakan bersama semua unsur lapisan masyarakat dan juga didukung oleh Siswa SD dan SMP yang ada di Desa Pecatu. “Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Sekda dan semua masyarakat Desa Pecatu yang bersama-sama bekerja sama mensukseskan kegiatan BBGRM sehingga mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan untuk menjadikan Desa Pecatu yang unggul,” ucapnya.
BBGRM Desa Pecatu yang dimotori oleh Ketua LPM Desa Pecatu I Wayan Nusantika bersama anggota yang didukung oleh masyarakat telah melaksanakan kegiatan sosial bagi warga Desa Pecatu yaitu Posyandu Balita, Posyandu Remaja, Posyandu Lansia, Penyuluhan Kesehatan, Safari Kesehatan, Kebersihan Lingkungan, Beach Clean Up hingga penataan infrastruktur.
Hadir pada kegiatan tersebut Perwakilan Camat Kuta Selatan,PKK Desa Pecatu, Bendesa Adat Pecatu, Kepala Lingkungan dan Kelian Banjar Adat se-Desa Pecatu, Karang Taruna Desa Pecatu, Sekaa Teruna Teruni se-Desa Pecatu, tokoh masyarakat Tommy Martana Putra serta masyarakat setempat. hbd