Pemkab. Badung Gelar Rakor TPID, Diah Utari Sebut Peran PERUMDA Kendalikan Inflasi Sangat Vital

KataBali.com-Badung-Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Diah Utari mengatakan, peran sebuah Perusahaan Umum Daerah ( Perumda ) mengendalikan inflasi sangat vital. Karena berfungsi sebagai kepanjangan tangan Pemda untuk melakukan intervensi dalam stabilisasi harga pangan. Termasuk harga di level petani.
Hal itu Diah utari katakan,saat hadir dalam Rapat Koordinasi Tim Pengedalian Inflasi Daerah ( TPID ) Kabupaten Badung pertengahan Mei 2024 di Puspem Badung. Raoat dipimpin Sekretaris Daerah Badung Adi Arnawa, Asisten Perekonomian Kab. Badung, Direktur Kredit BPD Bali, Dirut Perumda Mangu Giri Sedana dan perangkat Daerah terkait

 Rapat Berfokus  membahas  optimalisasi  Peran Perumda  Pasar  dan Pangan Mangu Giri Sedana  ( MGS  ) untuk memperkuat sektor Pangan  dan pengendalian Inflasi. 

“Inflasi tahunan di Bali pada April tercatat 4,02 persen (yoy), yang diharapkan dapat kembali dalam rentang sasaran 2,51 persen di akhir tahun. Tantangan kedepan adalah kenaikan permintaan pada periode hari-hari besar keagamaan nasional dan libur bersama. Bisa mendorong kenaikan harga,” sebut Diah

Ia menambahkan dengan peran Perumda selain sebagai offtaker produk pertanian, nantinya juga  melakukan operasi pasar murah, mengoperaiskan gerai inflasi, juga menjadi distributor bahan pahan pokok (termasuk beras SPHP).

Diah menegaskan,Perumda tidak akan bekerja sendiri. Agar lebih maksimal perlu bekerjasama dengan Perumda lain dan memiliki jaringan luas dengan daerah penghasil/distributor utama melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD),“ Sehingga bisa terjadi keseimbangan antara daerah surplus dan minus. Agar supply bahan pangan tetap terjaga,” tegas Diah. 

Dalam rakor TPID Kabupaten Badung itu juga diarahkan agar Perumda dapat melibatkan pembiayaan dari Perbankan. Maka dari itu BPD Bali yang memiliki skema kredit untuk sektor pertanian  yakni Kredit Usaha Alsintan dan Kredit Priortas Sektor Pertanian (KPSP) akan diberdayakan pula. 

Diah mengungkapkan, skema pembiayaan yang dikembangkan BPD Bali ini sangat bisa mendukung pembiayaan sektor pertanian.Bank Indonesia juga menerbitkan ketentuan untuk memberikan insentif kepada bank-bank yang menyalurkan kredit pembiayaan kepada sektor prioritas.

“ Sektor prioritas itu termasuk kredit ketahanan pangan, hilirisasi, serta untuk UMKM. Komitmen serius Pemkab Badung didkung Perumda, Perbankan, pelaku usaha dan petani ini diharapkan dapat mendukung terciptanya stabilita sharga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Diah Utari.

Peran Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana (MGS) akan dimaksimalkan untuk kendalikan inflasi di Kabupaten Badung. Caranya menjadi Offtaker dengan menyerap gabah produksi petani di daerah Badung.

   Sekda Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa menegaskan,Perumda MGS memiliki peran strategis dalam memperkuat sektor pangan. Saat ini, lanjutnya, Perumda MGS mampu menyediakan beras kepada ASN Pemkab Badung dengan harga kompetitif.

“Kedepan Perumda MGS bisa berperan sebagai offtaker. Jadi Perumda MGS dapat membeli gabah diatas harga pasar. Terutama saat musim panen yang biasanya diikuti penurunan harga gabah di tingkat petani,” jelas Arnawa.

Maka dari itu, tambah dia, apabila Perumda MGS dapat menjalankan fungsinya sebagai offtaker dengan baik, maka Nilai Tukar Petani (NTP) akan naik. Sehingga kesejahteraan petani akan meningkat. nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *