Keputusan Pasien ‘’Pulang Paksa’’ dari RSU Kasih Ibu Sudah Tepat
KataBali.com -Pasien bernama Ivan Kohar pada akhirnya dapat menarik nafas lega pasca dinyataan sembuh oleh Tim Medis Mahkota Hospital Malaka, Malaysia, setelah mengalami nasib tidak menentu selama di rawat di RSU Kasih Ibu Denpasar.
Pasien sempat didiagnosa sakit parah dengan tingkat mortality 90 persen, karena divonis terjadi komplikasi atas sakit pasien. Ivan saat ini mengalami traumatik hebat meratapi pengalamannya selama dirawat di RSU Kasih Ibu. Menjalankan dua kali operasi, sakit pasien bertambah parah setelah beberapa hari opname di rumah sakit tersebut. Sempat keluar masuk UGD, ICU,HCU dan sempat mengalami koma.
Meskipun telah rawat inap, ternyata bukan jaminan pasien untuk menjadi sembuh. Ternyata beberapa hari setelah Operasi yang Pertama, telah terjadi pembengkakan dan infeksi hebat pada usus pasien yang mengakibatkan ususnya harus dipotong. Semua itu terjadi karena keterlambatan penanganan, dimana tim dokter tidak respondship dengan keluhan pasien. Rasa sakit yang tak tertahankan, membuat ivan kohar tak sadarkan diri. Akhirnya ketika ditawarkan operasi untuk yang ketiga kalinya, Ivan Kohar dan keluarga tegas menolaknya.
Karena menurut Ivan, para dokter masih tampak kebingungan dengan perkembangan klinis pasien, sehingga menurut Dokter penanggungjawab dr. Yoga bharata, terhadap pasien harus dilakukan Eksplorasi Laparatomi lagi.
Di situ Keluarga merasa kecewa, karena sudah beberapa kali dilakukan tindakan medis operasi, tanda-tanda Pasien membaik tak kunjung tampak. Leukosid dan Darah AB pasien naik turun, dan terjadi kebocoran pada drain, sehingga feses malah keluar dari bagian perut pasien. Karena tidak ingin adanya eksperimen lagi dengan tindakan eksplorasi, Ivan Kohar bertaruh nyawa untuk menyatakan menolak dan meminta pulang atas inisiatif sendiri dari Rumah Sakit Tersebut.
Sembari menahan sakit yang membuatnya tak sadarkan diri beberapa kali, Ivan Kohar memutuskan berobat ke Rumah Sakit Mahkota, Malaysia dengan tanpa berbekal Surat Rujukan Medis. Walaupun menahan sakit selama perjalanan dan beberapa kali harus dipapah keluar masuk toilet di dalam Pesawat karena feses keluar dari perutnya sehingga harus dia bersihkan, akhirnya Ivan Kohar dapat sampai di Rumah Sakit Mahkota Malaysia. Disana, setelah didiagnosa ulang secara komprehensif kemudian dilakukan operasi yang melibatkan Tim Medis dengan Keahlian masing-masing, semuanya berlangsung secara profesional. Sesudah melalui proses rawat inap, dengan perkembangan yang nyata membaik, akhirnya Ivan Kohar diijinkan pulang.
Kini Ivan Kohar sudah dapat melakukan aktivitas keseharian walaupun harus check up rutin, dan menjaga betul pola hidupnya.
Ivan sangat terkesan dengan penanganan profesional yang didapatkannya di Mahkota Hospital, karena Tim Medis benar-benar bekerja maksimal. Segala keluhannya ditanggapi dengan segera dengan peralatan medis yang sangat lengkap. Walupun untuk hal tersebut Ivan harus mengeluarkan biaya, namun berbanding lurus dengan pelayanan kesehatan yang dia dapatkan. Di RSU Kasih Ibu,tim medisnya susah untuk mendengar. Kita seperti pihak yang diabaikan karena kelambatan dokter untuk merespond.
Dengan kondisi kesehatan yang mengenaskan pun kita dilayani oleh dokter-dokter yang tidak sesuai dengan keahlian dibidangnya. Saya merasakan benar modus praktek seperti itu. Kewajiban Dokter penanggungjawab pasien justru digantikan oleh dokter penanggungjawab ruangan, dan ketika saya cek dokumen medis yang saya miliki, tandatangan dokter penanggungjawab banyak yang dipalsukan. Sungguh pelayanan yang sangat menyedihkan.
Mudah-mudahan apa yang saya alami tidak terjadi pada pasien-pasien lain. Sangat miris mendengar pasien dirawat secara asal-asalan. Padahal kita para pasien sedang bertaruh nyawa dengan penyakit yang mengancam. Saya adalah konsumen yang baik, segala pembiayaan yang menjadi kewajiban saya di RSU Kasih Ibu Denpasar sudah saya bayarkan tanpa kurang dan tanpa diskon sedikitpun, walaupun saya tidak mendapatkan apa yang saya harapkan. Bahkan sakit saya bertambah parah. Untung Tuhan Yang Maha Kuasa masih melindungi saya dengan bisikanNya, bahwa saya harus ‘’keluar paksa’’ dari RSU tersebut, karena saya berprinsip penyakit ini harus dilawan dan hidup harus tetap berlanjut. Puji Tuhan, ungkapnya. rls