Tingkatkan Ekonomi Daerah, Dari Desa Songan Kintamani OJK Gaungkan Petani Penerima Utama KPSP

KataBali.com – Denpasar- Ada pemandangan berbeda Senin pagi ( 11/12 ) di kawasan Desa Songan B di Kecamatan Kintamani, sebuah desa yang hanya berjarak 4 km dari Gunung Batur dan Danau Batur nan indah, dengan iklim dingin diwarnai panorama indah nan elok, yang tidak dilewatkan oleh wisatawan Indonesia juga mancanegara ini.

Pagi itu 4 mobil membawa 30 wartawan dari berbagai media Bali bersama Ketua Kantor jasa Keuangan Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu dan Tim Otoritas Jasa Keuangan Provinsi koordinasikan Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen,I Gusti Bagus Adi Wijaya mendatangi Ketua Kelompok Tani Sejati Banjar Dalem, Desa Songan B Kintamani Ketut Lama dan menyaksikan potensi besar lahan luas untuk menanam berfbagai jenis komdoditi strategis seperti bawang merah, putih, Jagung, tomat, Terong, Ubi , dan si pedas cabe rawit, nampak sangat subur.

Kedatangan rombongan, selain disambut Ketua Kelompok Tani Sejati,juga dihadiri Kepala Bank BPD Bali Kantor Cabang Bangli, Ida Bagus Purwa Pidada dan Kepala Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bangli, Ni Kadek Sri Mulyani.OJK yang sepanjang tahun 2023 ini gencar melakuikan berbagai kegiatan Literasi dan inklusi keuangan, juga peduli pada Sektor pertanian menjadi salah satu perhatian diprioritaskan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali demi bangkitnya kembali perekonomian daerah, pascapandemi Covid-19.

Kepada media ditengah kunjungan ke petani bawang,Kristrianti Puji Rahayu sangat antusias berdialog dengan Ketut Lama, di Desa Songan B, Kec. Kintamani, Kabupaten Bangli, Ia menjelaskan, OJK Provinsi Bali ingin mewujudkan meningkatnya sektor pertanian yang belakangan ini menjadi perhatian beberapa Kementerian dengan lebih terkosentrasikan antara pendampingan disertai penawaran Kredit Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) kepada para petani.

Ia mencontohkan pertama dari rantai nilai dengan model KPSP telah dilaksanakan untuk sektor pertanian padi Subak Bengkel, Kec. Kediri, Kab. Tabanan Oktober 2023.Skema KPSP itu menjadi acuan bagi program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sektor pertanian. Diharapkan kredit dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para petani. OJK dan TPAKD memiliki model kredit pembiayaan sektor prioritas (KPSP) pertanian,” Nanti pertanian menyesuaikan potensi daerah masing masing,jika program ini berjalan sesuai harapan, maka tahun 2024, akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, sektor yang diprioritaskan didaerah mana.

Ketua Kelompok Tani Sejati Banjar Dalem, Desa Songan B Kintamani Ketut Lama menyambut baik program KPSP dan kelompok para petani bawang merah, selama ini mendapatkan pembinaan dan akses pembiayaan, “ Preduksi bawang kami meningkat,dari 30 anggota,11 orang sudah memproleh skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis klaster pertanian dari BUMD,PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.

Tahun ini 2023 nilai KUR diterima sebesar Rp 670 juta dengan bunga enam persen pertahun Pembiayaan itu dimanfaatkan sebagian untuk sistem pengairan menggunakan metode sprinkle (penyemprotan),penyiraman tanaman bawang dikelola 11 petani, yang sebelumnya petani masih mengandalkan air hujan dan sumber air yang berjarak 4 kilometer dari Danau Batur, “ Sprinkle meringankan penyiraman bawang merah, efisien,hemat waktu dan meningkatkan produktifitas bawang merah hingga kelompok tani sejati berhasil menggarap 30 hektar lahan penanaman bawang merah, sprinkle membantu sisi tenaga, biaya, waktu dan sisi kualitas tanah,“ungkap Ketut Lama.

Ketut Lama mengatakan, produksi bawang merah untuk lahan seluas satu hektar, rata-rata mencapai sekitar 20 ton, saat ini tak hanya diserap pasar di Bali, tetapi sampai ke Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, “ Setiap tahun lahan yang diigarap kelompok petani bawang daerah ini rata-rata empat kali musim panen, bawang merah termasuk daunnya dijual ke pengepul seharga Rp 2100 sampai Rp 22.000 ribu/ kilogram, “ ujar Ketut Lama

Namun disis lain, Ia berharap kelompoknya mendapatkan bantuan cold storage untuk penyimpanan hasil panen,”Saya harap perbankan bisa membantu modal pengadaan Cold Storage, agar usaha pertanian bawang merah semakin dan petani senang ,” kata Ketut Lama, seraya tersenyum

Ketua OJK Bali, Kristrianti Puji Rahayu mendukung diversifikasi buka hanya mengarah ke pariwisata OJK mendorong perluasan jangkauan akses keuangan melalui TPAKD yang terbentuk di Provinsi dan 9 Kab/Kota di Bali,” Kedepan petani juga mendapat akses kredit, pendampingan dan asuransi tani, ada ternaknya bisa juga dari petaninya, juga ada ada off taker, Bumdes nantinya bisa mengambil hasil pertanian,agar bisa stabil,“Tujuannya petani makin memahami cara mengakses pendanaan dari pelaku usaha jasa keuangan seperti kredit usaha rakyat, namun harus ada contoh seperti di Subak Bengkel.Sistemnya seperti value chain, ada Bumdes kerja sama sediakan pupuk, saprotan dan juga bibit,” terangnya nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *