Perluas Akses Keuangan Difabel Untuk KEM Kolok Desa Bengkala OJK Gelar Capacity Building
KataBali.com – Denpasar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara lakukan Capacity building untuk Kelompok Ekonomi Masyarakat (KEM) Kolok Desa Bengkala, dengan bertujuan memberdayakan masyarakat difabel di Desa Bengkala, baik tuna rungu maupun tuna wicara yang sering dikenal dengan sebutan ‘kolok’.“Program capacity building diikuti penenun difabel KEM Kolok Desa Bengkala sejalan dengan komitmen OJK memberikan akses keuangan setara bagi kaum difabel, none left behind, inklusi yang inklusif. Kaum difabel berkontribusi pada perekonomian daerah, sebab mayoritas warga ‘kolok’ Desa Bengkala bagian dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” jelas Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Kristrianti Puji Rahayu,Senin ( 2/10 ) Peningkatan kapasitas dari UMKM kaum difabel di Desa Bengkala, kata Kristrianti, bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah perdesaan. Melalui peningkatan kapasitas UMKM kaum difabel di Desa Bengkala diharapkan kualitas hasil tenun meningkat sehingga mempermudah mendapatkan pendanaan dari pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk mengembangkan usaha yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraannya. Berbagai upaya dilakukan OJK, Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng bersama PUJK yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk mendorong peningkatan kapasitas difabel di Desa Bengkala. Desa Bengkala merupakan pilot project dari program Generic Model Ekosistem Keuangan Inklusif (GM EKI) di Provinsi Bali yang digagas oleh OJK. Program ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta mewujudkan keuangan inklusif di wilayah pedesaan. Kegiatan ini dihadiri Pemilik Pertenunan Werdhi Budaya, Anak Agung Oka Wisnu; Kepala Cabang Singaraja PT BPD Bali, Made Aditya Pranajaya; Perbekel Desa Bengkala, I Made Astika; Lurah Semarapura Kangin, Ida Bagus Putra Adnyana dan Klian Banjar Sengguan Klungkung, I Gusti Bagus Basudewa.Sebelumnya OJK melakukan survei dan pendalaman potensi ekonomi di Desa Bengkala. Dari survei ditemukan potensi kaum difabel untuk menghasilkan sebuah produk tenun ikat. Peningkatan kapasitas penenun difabel tergabung dalam KEM Kolok Desa Bengkala akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Desa Bengkala. Selain industri tenun, terdapat beberapa industri lain yang juga berkembang di Desa Bengkala yaitu industri dupa, industri jamu dan industri ingka. OJK melakukan aliansi strategis menghubungkan penenun ‘kolok’ dengan off taker. juga melakukan business matching termasuk mencari off taker untuk memasarkan hasil tenun dari KEM Kolok Desa Bengkala,capacity building melibatkan Pertenunan Werdhi Budaya sebagai off taker hasil tenun dihasilkan KEM Kolok Desa Bengkalan.( Smn )