Edukasi Keuangan Untuk Semua, OJK Menyasar Komunitas Difabel di Bali
KataBali.com – Denpasar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara merata ke seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali bagi masyarakat difabel. Berdasarkan Survey Literasi dan Inklusi Keuangan OJK tahun 2022, masyarakat difabel memiliki tingkat literasi dan inklusi lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat lain pada umumnya dengan gap 7,60% (50.30% : 42,40%) untuk literasi dan 3,10% (85,30% : 82,20%) untuk inklusi.
Memperingati Oktober sebagai Bulan Inklusi Keuangan (BIK), OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara edukasi menyasar Komunitas Difabel di Bali, Jumat (13/10) bertajuk,Inklusi Keuangan Untuk Semua diikuti 130 orang dari anggota komunitas difabel Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Provinsi Bali, Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Provinsi Bali, dan Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertunin) Provinsi Bali.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Ananda R. Moy, menyampaikan edukasi diikuti komunitas difabel merupakan bagian dari Komitmen OJK meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang merata di masyarakat sesuai dengan tema Bulan Inklusi Keuangan tahun 2023 yaitu “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”.
Edukasi diawali dengan terkait keuangan dari OJK mengenai perencanaan dan pengelolaanproduk dan layanan keuangan, waspada investasi dan kejahatan keuangan digital, serta perlindungan konsumen oleh OJK. Dilanjutkan tentang produk asuransi dari PT Asuransi BRI Life Denpasar dengan materi mengenai Asuransi Mikro Proteksi Aman Sejahtera (PIJAR) yaitu produk asuransi mikro dengan premi terjangkau dan pertanggungan risiko kecelakaan, kesehatan dan meninggal dunia.
Dari sisi pasar modal PT. Mandiri Sekuritas Bali memberikan edukasi tentang jenis-jenis produk investasi di pasar modal sebagai instrumen keuangan untuk melawan inflasi yang dapat dilakukan dengan melalui aplikasi di handphone.Sesi terakkhir merupakan cerita inspirasi dari investor tuna netra I Gede Santika.
Berawal dari keinginan untuk dapat pensiun dengan tenang serta keterbatasan fisik yang dimiliki sangat mempengaruhi produktifitas, I Gede Santika mulai belajar berinvestasi saham di pasar modal sejak tahun 2018. Hingga saat ini, Gede telah memiliki saham di beberapa sektor industry yang berbeda seperti perusahaan perbankan, tambang, dan produk konsumtif. Meskipun memiliki keterbatasan, namun tidak menghalangi niat Gede Santika terus belajar dan menjadi investor di pasar modal serta mengajak seluruh peserta edukasi untuk mulai berinvestasi sejak dini guna menyiapkan masa depan yang lebih baik.Seluruh peserta memperoleh polis asuransi jiwa mikro sebagai bentuk dari inklusi keuangan serta mengenalkan produk asuransi jiwa yang murah kepada masyarakat. nn