Dari Desa Mengening, Komang Anik Sugiani Berdedikasi Dorong Semangat Anak Tak Mampu Kejar Ilmu Gratis Capai Cita Cita

KataBali.Com – Denpasar. – Untuk berbuat baik untuk melahirkan sebuah karya besar bermanfaat positif  bagi masa depan  orang orang yang memiliki keterbatasan, tidak lah harus banyak uang dan kaya raya. Banyak cara bisa dilakukan seperti yang dijalani seorang  wanita Bali, Dr Komang Anik Sugiani, S.Pd.M.Pd asal desa  Mengening Kecamatan Kubu Tambahan, Kabupaten Buleleng.

Dengan niat memberikan yang terbaik bagi Desa-nya nun jauh dari Denpasar, Ibu kota Provinsi Bali,lewat Pendidikan, wanita penuh dedikasi ini mampu  mendorong dan membangkitkan semangat belajar bagi anak anak dan masyarakat desa Mengening untuk belajar secara informal lewat Yayasan Project Jyoti Bali ( YPJB ) sesuai disiplin ilmu yang ia pelajari dan praktikan semasa berkuliah  dan sebagai pendidik di Politeknik di  Universitas Ganesa(Undiksa)

 Ketua YPJB, Dr.Komang Anik Sugiani, S.Pd, dalam acara Anugrah Pewarta Astra 2023, Bertema Semangat Untuk Hari ini dan Masa Depan Indonesia , yang akrab disapa  Bu Komang, kepada sejumlah Media di Bali, via Zoom, ia menceritakan perjalanan mewujudkan cita citanya untuk membangkitkan semangat anak anak dan generasi muda desa Mengening, menekuni  pelajaran dimulai dari tempat sederhana ia mengajak mereka belajar dengan gratis di Taman Belajar, dengan tujuan merubah minset  orang tua,bahwa ilmu pengetahuan dan pendidikan bagi anak anak mereka lebih baik untuk mencapai cita cita.  

Di Taman Belajar ini, kata Bu Komang  didirikan sejak Tahun 2016,  sejumlah anak anak jadi murid  diluar jam sekolah normal. Mereka diajak agar lebih aware terhadap lingkungan, “ Pendidikan yang kami berikan beragam sesuai minat, seperti mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi. apalagi Bali dikenal dengan dunia seni dan souvenir yang  diminati wisatawan, mereka   kami latih dengan gratis hanya membayar dengan sampah plastic yang berhasil dikumpulkan,dikelola Bank Sampah “ ungkap  Komang Anik Sugiani.

Sebagai anak desa Mengening, ia merasakan betapa sulitnya mencapai cita cita, “ Walau dulu desa kami terkenal dengan hasil Cengkeh, tapi sebenarnya kemampuan orang tua, tidak seperti apa yang dibayangkan orang diluar desa, kami tetap bekerja keras mencari biaya untuk melanjutkan sekolah selbih tinggi, “ ujar Komang, mengenang perjuangannya menempuh pendidikan dengan Titel S3. Hingga ia berhasil menjadi dosen di Undiksa.

Dilokasi proyect  pendidikan gratis berbayar sampah, awalnya  di desain  dalam sebuah komuinitas,    Social Project Jyoti. Ditahun 2020 dirubah menjadi Yayasan Jyoti Bali, Komunitas terdiiri anak dari SMA yang tak sanggup melanjutkan sekolah, SD , SMP, “ di Desa ini,  hanya sedikit yang sarjana sebagian besar anak petani, di YPJB  mereka diberi pelajaran mengolah sampah seperti  membuat Bata, ramah lingkingan,Eco Enzyme dan bantal alas duduk, mereka mendapat upah dari kegiatan ini dengan upah ilmu pengetahuan melalui pembelajaran/ pelatihan, dan uang saku, perlengkapan sekolah serta sembako, “   terang Komang Anik Sugiani.

Peserta Didik di YBJB  jadwal belajarnya diatur, diluarjadwal sekolah Formal, dari Senin – Sabtu  kelas 16.00 Wita samoai 18.00 , dan Hari Minggu  dari pkl 09.00 – 13.00 Wita. Tahun 2019, jumlah komunitas yang bergabung 124 orang, menjadi siswa YJBP sebagian sudah tamat dan bekerja diberbagai tempat, dan sekarang tinggal 74 orang anak siawa aktif  mereka dari TK sampai SMA, dari 3 desa Mengening, desa Bila dan desa Tajun, “ Umumnya mereka lulus dari YPJB dan sekolah formal  melanjutkan ke perguruan tinggi                            

      Untuk terus melanjutkan Program,  Taman Belajar di YJPB  ini, Komang Anik Sugiani dan Tim pendukung dan mendampingi Siswa  mencari orang tua asuh, beasiswa dan sponsor.Ia bersyukur banyak perushaan seperti Pertamina, Astra dan Pemerintah Daerah serta Provinsi Bali serta kominitas social lainnya sangat mendukung kegiatan positif, selain dana juga mempermudah ijin dan  profosal program yang mereka ajukan seperti memenagkan tender untuk membangun gedung yang lebih refresentatif untuk giatan peserta didik dan komunitas  YPJB  ( nani )

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *