Semarak PQN Nasional 2023, Cara BI Membumikan Sistem Pembayaran Digital QRIS dan SNAP Menarik Perhatian Ribuan Masyarakat Bali

KataBali.com – Denpasar – Pekan  Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS ) Nasional ( PQN )  2023 yang berlangsung dari 14 – 20 Agustus 2023,yang digelar Bank Indonesia ( BI ) Provinis Bali di Living Worl Denpasar, resmi  ditutup Minggu ( 20/8 ) berlangsung meriah penuh dengan diisi  sosialisasi dan edukasi dikemas dalam berbagai acara ala milineal, setidaknya menarik perhatian ribuan lapisan masyarakat Bali.

Hal itu, terlihat dari banyaknya masyarakat mengikuti talk show dan  acara lainnya  dengan tema Harmonisasi  Kemerdekaan Gebyar QRIS Merah Putih dirangkai HUT RI ke 78 dan Hari jadi Provinsi Bali ke 65, berhasil menarik perhatian puluhan ribu masyarakat dari berbagai kelangan, termasuk komunitas  GenBi,antusias ingin  lebih jauh mengetahui Standard Nasional Alat Pembayaran ( SNAP ) yang sah lewat digital.

Berbagai acara digelar Pemerintah dan Bank Indonesia, untuk lebih membumikan QRIS dan SNAP, atau Platfom pembayaran digital dengan menggelar PQN 2023, hal itu terlihat pada hari ke 6 PQN Sabtu ( 19/8 ) yang diisi sejumlah kegiatan, diantaranya talk Show, Lomba Karaoke Perbankan,dan Night Run 5 K, serta konser  Gebyar Qris dengan  quest star Project Pop, dipadati pengunjung.

Selain acara menari lainnya, juga di lingkungan Living World, kehadiran puluhan pedagang Kuliner dari penjual bakso, minuman, Lumpia, Kuliner kekenian dan lain, tak lupa di stand pedagang dipajang Barkode QRIS, untuk memudahkan pembayaran, “ Saya memang sudah lama menggunakan QRIS, mudah dan gampang tinggal bawa Handpone buka QRIS , temple bayar..mudahkan dan aman, “ ungkap Lisa konsumen soft drink.   

Narasumber Talk Show  bertajuk  “SNAP: Melangkah Menuju Indonesia Digital”, Talkshow II “Transformasi Digital Lembaga Keuangan Mikro”, dari Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran  Bank Indonesia  Jakarta Dudi Darmawan Saputra,mengatakan SNAP  sudah ditetapkan oleh BI, interkoneksi antaraplikasi. Untuk  memudahkan untuk transaksi antaraplikasi.

Ia memberi contoh,jika pengguna uang Digital bertransaksi ke pusat perbelanjaan  beli  membayar apa yang dibeli menggunakn e-money, kasir memberikan EDC, maka  antara e-money dan EDC berkomunikasi maka disebut menggunakan SNAP, tentu semua  sudah distandardisasiksn.

Terkait penyalahgunaan QRIS oleh oknum yang berhasil mengeruk uang  donasi untuk Masjid yang terjadi beberapa bulan lalu di Jakarta Dudi menjelaskan, bahwa pelaku sudah mempelajari untuk untuk membuat aplikasi QRIS, “ Pelaku sebelumnya bekerja disebuah lembaga keuangan, sebenarnya tidak mudah untuk meniru Barkode Qris,kasus  baru diketahui ketika panitia masjid menemukan kotak donasi kosong,padahal setiap hari bisa terkumpul dana 60 juta/hari. Setelah diselidik ternyata barkode diganti atas nama pelaku,yang akhirnya bisa ditangkap,” jelas Dudi.

Ia menghimbau agar masyarakat atau lembaga yang menggunakan barkod QRIS terus mengawasi dan melaporkan jika ditemukan hal hal yang mencurigakan, dan mempelajri lebih dulu apa dan bagai mengunakan aplikasi uang digital. Karena sesungguhnya menggunakan uang digital memudahkan masyarakat dan memberikan keuntungan aman dan lebih efisien bertransaksi, seperti Qris. yang sudah digunakan di Malaysia d d dan Singapura, dan Negara Asean lainnya.

Ado Prasadhana Widyaputra,Grup Head Integrated Digital Solution, Wholesale Solution Division BNI, menegaska, untuk menghindari kasus serupa ia menyebutkan, pihak bank sudah memunculkan nama martchan pada QRIS, untuk  antisipasi sehingga kasus penipuan dengan penggantian Barkode bebas dari penyalahgunaan QRIS.    .

Tata Martadinata, dan Asosiasi Pembayaran Indonesia, menjelaskan, kelebihan  system pembayaran Digital, mengundang rasa tau lebih jauh dari puluhan anggota Genbi, terkait SNAP dan system pembayaran lainnya.Mereka,mengakui masih  banyaknya  masyarakat  yang gaptek teknologi menjadi tantangan dan peluang menghambat pemanfaatan transaksi secara digital.

Hal itu kata Tata,dibutuhkan  partisipasi dari kalangan muda yang saat ini sangat bersahabat dengan teknologi, mereka harus  difasilitasi karena digitalisasi merupakan keharusan.Untuk itu,  layanan yang disediakan  perbankan  mempermudah perusahaan fintech dapat melakukan integrasi pembayaran konsumen.

“Bali salah satu daerah yang berhasil meningkatkan pengguna QRIS baik di masyarakat, perusahaan,sampai instansi pelayan public seperti Dispenda, dan lainya sudah berikan layanan digital untuk masyarakat,dan wisatawan sangat terbuka terutama UMKM,” terang Dudi.

 Bank Indonesia,terus membidik  91,3 juta penduduk dan 62,9 juta UMKM yang  belum menggunakan  layanan bank.Sementara  pengadaan BSPI visinya   menyasar open banking, data berupa payment ID, integrasi laporan, dan data Hub.

Tata Martadinata menyebut, SNAP BI  mampu mengurangi resiko dari shadow banking dan meningkatkan inklusi finansial,menjaga keamanan pemakai sistem komunikasi. Menjadi standar transaksi, pembayaran, dan komunikasi untuk para customer. SNAP utamanya untuk penyelesaian transaksi pembayaran yang lebih efisien dan efektif. nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *