Trisno Nugroho: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bali Tahun 2022 Rentang 5,4 % – 6,2 %
KataBali.com – Denpasar – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Kamis ( 17/5 ) menyelenggrakan Halal Bi Halal Idul Fitri 2022 bersma stakeholders, dihadiri Wakil Gubernur Bali, Pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Pimpinan Instansi/Lembaga Negara, Pimpinan Kabupaten/Kota, Pimpinan Perbankan, Akademisi, serta Perwakilan Asosiasi dan Media.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakabn, kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi untuk mempererat hubungan persaudaraan baik secara individu maupun lembaga.Ia ber terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung dan membantu pelaksanaan tugas Bank Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Bali.
Wakil Gubernur Bali, Dr. Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si. menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri 1443 H Selain itu, Selamat Hari Raya Waisak 2566 E dan Hari Raya Paskah 2022.,“Silaturahmi sejalan misi pembangunan Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali,bermakna menjaga alam Bali beserta isinya yang terdiri dari 6 unsur, yaitu Jana Kerti, Jagat Kerti,Samudra Kerti, Wana Kerti, Danu Kerti, dan Atma Kerti.
Terkait perkembangan ekonomi global, Indonesia, hingga spesifik di Provinsi Bali. Trisno menyebut,,pemulihan ekonomi global diprakirakan terus berlanjut meski Iebih rendah dari proyeksi sebelumnya,. ” Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan 1-2022 tetap kuat, yakni 5,01 % (yoy), tidak jauh berbeda dengan capaian triwulan sebelumnya 5,02% (yoy). Kinerja ini didorong oleh perbaikan di Industri Pengolahan, Perdagangan dan Transportasi” , ujar Trisno.
Perekonomian Bali, jelas Trisno, triwulan 1-2022 tumbuh sebesar 1 (yoy), Iebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 0,51 % (yoy).Terdapat 12 lapangan usaha menunjukkan pertumbuhan positif dan Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sejalan dengan kondisi nasional.
Sebaliknya,kata Trisno,masih terdapat 5 lapangan usaha yang masih terkontraksi. Lapangan usaha terkait pariwisata terus menunjukkan tren perbaikan tercermin dari jumlah kunjungan wisatawan ke Bali pasca pelonggaran kebijakan pelaku perjalanan luar negeri dan dalam negeri, penambahan direct flight dan rute penerbangan, dan pemberlakuan Visa on Arrival (VoA) bagi wisatawan mancanegara.
“Rata-rata harian jumlah wisnus dan wisman per 1 hingga 15 Mei 2022 masing-masing naik sebesar 149% dan 148% dibandingkan periode yang sama di bulan April 2022.Kedatangan wisman sudah mencapai 4000 orang per hari, sedangkan wisatawan domestik saat ini mencapai 13 ribu orang”, imbuh Trisno.
Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi Bali tahun 2022 tumbuh rentang 5,4% s.d. 6,2% (yoy) sejalan dengan pemulihan kunjungan wisman dan wisnus ditengah pemulihan pariwisata dan kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Untuk itu, perlu memfokuskan target peningkatan wisman pada negara-negara yang menjadi kantong wisman serta didukung VOA terhadap 60 negara,“Pemerintah terus bekerja sama dengan pihak hotel, travel agent, dan maskapai untuk penjualan promo yang dapat menarik minat datang ke Bali.,“ imbuh Trisno.
Sedangkan, inflasi,Trisno mengatakan, Bali mengalami inflasi sebesar 1 (mtm) pada bulan April 2022, didominasi kelompok administered prices dan volatile foods. Dilihat andilnya, komoditas utama penyumbang inflasi selama tahun 2022 (periode Januari – April),dipicu minyak goreng, bawang merah, dan bensin.
“ Pertumbuhan perekonomian Bali tidak terlepas dari kinerja perkembangan digitalisasi sistem pembayaran digital termasuk QRIS..Pada triwulan 1- 2022, Provinsi Bali mencatat pertambahan 34,6% dari target user baru QRIS Bali tahun 2022, atau sebesar 255.000″ , ujar Trisno.. nn