BALI DIGIFEST 2022 Dalam Rangka Perayaan RAHINA Tumpek Landep Bali
KataBali.com – denpasar – Dalam rangka mewujudkan Visi ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, Pemerintah Provinsi Bali sedang melakukan upaya menyeimbangkan struktur dan fundamental Perekonomian Bali, yang selama ini didominasi satu sektor yaitu pariwisata, sehingga sangat rentan terhadap faktor eksternal seperti Pandemi Covid-19 yang menyebabkan pada tahun 2020 perekonomian Bali mengalami kontraksi sangat dalam sebesar -9,31% (posisi terpuruk di Indonesia).
Upaya menyeimbangkan struktur dan fundamental Perekonomian Bali dilakukan
dengan transformasi ekonomi melalui Ekonomi Kerthi Bali, yaitu: Ekonomi yang
harmonis terhadap alam, hijau/ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal,
berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, tangguh, dan berkelanjutan.
Berdasarkan rumusan tersebut, transformasi Ekonomi Bali meliputi 6 (enam) pilar
sektor unggulan, yaitu: 1) Sektor Pertanian dengan Sistem Pertanian Organik; 2)
Sektor Kelautan dan Perikanan; 3) Sektor Industri Manufaktur dan Industri
Berbasis Budaya Branding Bali; 4) Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi; 5) Sektor
Ekonomi Kreatif dan Digital; dan 6) Sektor Pariwisata Berbasis Budaya
Berorientasi Kualitas.
Sektor digital tidak lagi hanya ditempatkan sebagai pendukung, namun kini sudah
menjadi bagian dari Pembangunan Bali itu sendiri. Ekonomi digital kini masuk
menjadi salah satu sektor dalam pembangunan Ekonomi Kerthi Bali. Pemerintah
Provinsi Bali sangat menyadari bahwa potensi ekonomi digital Bali sangat tinggi,
yang saat ini belum atau mungkin hanya baru sedikit yang bisa dinikmati Bali.
Inilah yang menjadi salah satu tantangan serius dalam penyelenggaraan
Pembangunan Bali saat ini.
Tidak hanya dalam bidang ekonomi, transformasi Digital Kerthi Bali telah
berkembang dan masuk hampir ke seluruh sektor pembangunan Bali.
Menjangkau struktur pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, sampai ke Desa dan Desa Adat. Menjangkau seluruh sektor prioritas dan sektor pendukung
pembangunan Bali. Menjangkau sektor swasta dan berbagai pemangku
kepentingan terkait, serta tidak hanya menjangkau sektor hilir, namun juga
menjangkau proses di sektor hulu dan tengah. Ini harus dipandang bahwa konsep transformasi digital Pemerintah Provinsi Bali dalam pembangunan Bali bersifat utuh dan menyeluruh. Teknologi digital ditempatkan tidak hanya sebagai
supporting atau pendukung, namun juga sebagai enabler (memberikan solusisolusi baru) dan bahkan sebagai driver (membawa arah baru) dalam
Pembangunan Bali.
Tidak hanya itu, konsep Transformasi Digital Kerthi Bali juga berpijak pada 3 (tiga)
dimensi waktu pembangunan Bali, yaitu masa lalu (atita), masa kini (wartamana),
dan masa yang akan datang (nagata). Oleh karena itu Transformasi Digital Kerthi
Bali memiliki 3 (tiga) karakteristik utama, yaitu bersifat repetitif sebagai cerminan
selalu melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang belum berjalan dengan baik di
masa lalu, adaptif yang bermakna menyesuaikan diri dengan perkembangan saat
ini, dan antisipatif terhadap kemungkinan-kemungkinan perkembangan teknologi
di masa depan.
Pemerintah Provinsi Bali menyadari bahwa salah satu faktor kunci dalam
mempercepat Transformasi Digital Kerthi Bali adalah membangun atau menjalin
kolaborasi seluas-luasnya dengan berbagai pemangku kepentingan. Untuk itulah
Bali Digital Festival ini diselenggarakan, bukan hanya untuk menjadi ajang
penyampaian gagasan dan ide, namun yang lebih penting daripada itu, harus
dilihat sebagai bagian dari langkah-langkah taktis Pemerintah Provinsi Bali dalam
upaya membangun ekosistem Digital Kerthi Bali, untuk mewujudkan Transformasi Digital yang bersifat integratif dan kolaboratif.
Namun perlu diingat dan dicatat, bahwa apapun bentuk pembangunan Bali
termasuk Pembangunan di bidang digital harus tetap menjaga, menghormati, dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada 3 (tiga) fundamental
pembangunan Bali, yaitu: Alam Bali, Manusia Bali, dan Budaya Bali, untuk
mewujudkan Bali yang berkualitas dan Bali berkelanjutan.
Bali Digital Festival atau Bali DigiFest tahun 2022 mengangkat Tema
DIGITAL KERTHI BALI: Enabling Bali as Digital Creative Paradise atau Spirit
Menumbuhkembangkan Kreativitas Digital Sehingga Bali Menjadi Surganya
Komunitas Digital.
Bali DigiFest 2022 memiliki tiga tujuan, yakni 1) Menyebarluaskan gambaran
tentang arah dan gagasan Pembangunan Digital Kerthi Bali kepada masyarakat;
2) Membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan yang merupakan
bagian dari pembangunan ekosistem digital Bali; 3) Sebagai upaya untuk
mengakselerasi trasformasi Digital Kerthi Bali untuk mendukung terwujudnya
visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana
menuju Bali Era Baru.
Bali DigiFest 2022 menyasar Akselerasi Pertumbuhan Ekosistem Bali Pulau
Digital melalui tiga hal, yakni 1) PEMBELAJARAN: Event ini sebagai media belajar
baik bagi pelaku digital, mahasiswa dan pelajar dan untuk mengedukasi
masyarakat umum menjadi masyarakat cakap digital, 2) JEJARING:
Memperkenalkan dan menghubungkan ekosistem digital lokal, nasional dan
internasional, dan 3) KOLABORASI: Mendorong adanya kolaborasi nyata antar
pelaku digital dan komponen ekosistem lainnya.
Diharapkan melalui Bali DigiFest 2022 akan berdampak pada tersusunnya
database pelaku digital Bali, sejumlah usaha kreatif dan startup mendapatkan
mitra bisnis yang tepat melalui event ini serta peningkatan jumlah Creative
Economy & StartUp Enthusiast di Bali.
.Bali DigiFest 2022 diharapkan memiliki dampak positif seperti event serupa
SXSW (South by Southwest) yang digelar di Austin, Texas.11-20 Maret 2022
14.Bali DigiFest 2022 akan diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 8 – 10 April 2022, Sukra Wage, Landep, Saniscara Kliwon, Landep dan Redite Umanis, Ukir di Inna Grand Bali Beach, Denpasar.
Bali DigiFest 2022 akan diisi dengan empat macam kegiatan, yakni Konferensi,
Festival, Pameran dan Penghargaan dengan menampilkan berbagai konten
seperti StartUp, Games, Musik, Film, Animasi, Konten Kreatif dan Digital Art.
Konferensi yang akan diselenggarakan akan menghadirkan pembicara pembicar terkenal dan mumpuni di bidangnya seperti Menteri Negara PPN/Kepala
Bappenas, Ketua Dewan TIK Nasional, Ketua Umum Kadin Nasional, Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pelaku industri NFT, seniman digital, pelaku
industri games serta industri animasi.
Beberapa macam Festival yang akan digelar antara lain Festival Stand Up
Komedi, ‘Mesatua’ Digital, Music Festival, Film, Animasi dan Konten Kreatif.
Pengunjung DigiFest 2022 dapat menghadiri Pameran yang menghadirkan
StartUp, Digital Art – NFT, XR Experience dan Creative Industries Expo.
Puncaknya akan diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap insan pelaku
ekonomi kreatif di Bali akan diserahkan beberapa Penghargaan seperti Piala
Gubernur Gaming (E-Sport), penghargaan Musik, penghargaan Inovasi,
penghargaan StartUp Pitch dan penghargaan Digital Art.hb