Kadiskes Bali: Waspada Omicron Namun Jangan Khawatir Berlebihan

KataBali.com- Denpasar – Para ahli sudah mempublikasikan beberapa fakta baru terkait dengan Omicron. Varian ini diketahui menyebabkan kenaikan kasus yang lebih tinggi dibandingkan varian Delta dikarenakan lebih mudah menular dan dapat menular pada orang yang pernah terinfeksi sebelumnya. Masa inkubasi atau munculnya gejala sejak pertama kali terpapar virus Omicron cenderung lebih cepat daripada varian lain. Lalu, gejalanya tidak spesifik namun disinyalir lebih ringan. Jadi masyarakat patut waspada tapi jangan khawatir secara berlebihan. Demikian disampaikan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Made Rentin, dalam siaran persnya di Denpasar pada Sabtu (29/1).

Lebih lanjut, Made Rentin yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Provinsi Bali mengatakan bahwa angka rawat inap di rumah sakit lebih rendah dibandingkan varian Delta. Rilis Satgas Nasional, per tanggal 26 Januari 2022, diketahui total pasien Omicron mencapai 1.988 orang dengan total pasien sudah sembuh sebanyak 765 orang.

Dari total tersebut setidaknya ada 854 orang yang pernah dirawat dengan tanpa gejala sebanyak 461 orang, gejala ringan 334 orang, serta gejala sedang dan berat sebanyak 59 orang yang perlu hospitalisasi (perawatan).

“Kita perlu mengetahui ciri-ciri Omicron supaya bisa mencegahnya. Beberapa ciri varian Omicron yang sudah diketahui saat ini adalah tingkat penularan tinggi, tapi tingkat keparahannya rendah. Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam, bahkan tanpa gejala, sehingga tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah dibanding varian delta, walaupun risikonya tetap ada”, tuturnya.

Selanjutnya, menurut Made Rentin terkait terapi pengobatan, obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif digunakan untuk Omicron. Selain itu, vaksin sendiri diketahui masih banyak berperan dalam mencegah keparahan gejala dan kematian, walau diketahui efektivitasnya berkurang.

Untuk itu, dengan adanya varian omicron tersebut, Made Rentin menghimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi jika giliran sudah tiba. Jika merasa flu, batuk, dan demam, segera lakukan tes untuk memastikan tertular atau tidak, jika terkonfirmasi lakukan perawatan/isolasi. hb

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *