Kontraksi Ekonomi di Bali Masih Parah, Bali Layaknya Zona Hijau, Pariwisata Bangkit
KataBali.com – DENPASAR-Kontraksi perekonomian Bali yang parah dan sangat dalam akibat pandemi-19 membuat semua pemangku kebijakan tak henti merumuskan formulasi tepat langkah pemulihan.
Merespons kondisi ini Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Bali menggelar Diskusi Nasional bertajuk, “Maping Strategi Menyongsong Pembukaan Pariwisata Bali Dimasa Pandemi Covid-19” di hotel Quest jalan Mahendradatta Denpasar, Jumat sore 4 Juni 2021.
Tidak main-main, panelis yang dihadirkan adalah para pemangku kebijakan strategis baik di level daerah dan nasional.
Yakni, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno selaku Keynote Speaker, Anggota Komisi XI DPR-RI yang juga founder KAHMI Preneur Kamurussamad, Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, Kepala Bank Indonesia Wilayah Bali – Nusa Tenggara, Trisno Nugroho, dan narasumber pembanding Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali, Giri Tribroto, dengan moderator mantan Ketua MD KAHMI Kota Denpasar, Achmad Baidhowi.
Koordinator Presidium MW KAHMI Bali, Umar Ibnu Al Khattab, saat menyampaikan prakata pembuka menegaskan, pemulihan ekonomi Bali menjadi tanggungjawab semua stakeholder para pemangku kepentingan.
“Upaya pemulihan ekonomi khususnya pariwisata Bali ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah semata, tapi harus dipikul bersama-sama oleh para pemangku kepentingan, KAHMI Bali mengambil posisi moderat siap bergandengan tangan,” tandas Umar, yang juga menjabat Kepala Ombudsman Bali, ini.
Menparekraf Sandiaga Uno yang menyampaikan pemaparan lebih awal secara virtual menegaskan, Work From Bali (WFB) bukan wacana lagi. Kementerian Parekraf lanjutnya sudah mengawali dengan ngantor dari Bali.
“Saya hampir tiap hari diskusi dengan Pak Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali Pak Cok Ace ini menemukan solusi cepat dan tepat dari semua skema yang kita rumuskan, Work From Bali ini langkah awal, mari jaga semangat dan jangan menyerah,” tandas Menparekraf yang mengawali paparan dengan pantun jenaka.
Wakil Gubernur Bali Cok Ace yang juga Ketua PHRI Bali menegaskan, pariwisata Bali sudah mulai dibuka secara terbatas untuk tiga Kawasan zona hijau. Yakni, Sanur, Ubud dan Nusa Dua.
“Semoga bulan Juli nanti skemanya tak berubah, karena itu Pemprov Bali telah berupaya keras melakukan vaksinasi secara merata yang tujuannya masyarakat punya kekebalan dan pariwisata bisa kembali dibuka,” tandas tokoh asal Puri Ubud ini.
Pihaknya berharap seluruh Bali bisa menjadi zona hijau, terlebih Bali sudah dinobatkan sebagai wilayah di urutan pertama terbaik dalam penanganan Covid-19.
Kepala BI Bali – Nusa Tenggara, Trisno Nugroho dengan menyajikan angka-angka pertumbuhan ekonomi Bali yang mengalami kontraksi begitu dalam. Mulai dari kuartal pertama hingga empat di tahun 2020 dan memasuki kuartal pertama hingga dua tahun 2021.
“Dengan kebijakan Work From Home kita bisa memecah pegawai untuk Work From Bali, ini untuk mengawali menggairahkan perekonomian Bali yang belum pulih,” tandas Trisno Nugroho yang juga warga KAHMI ini.
Yang menarik paparan anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad. Founder KAHMI Preneur ini menilai, kebijakan WFB mesti di ukur dari multiplayer efeknya bagi perekonomian Bali yang hingga kini masih kontraksi disbanding daerah lain di Indonesia.
“Maka kedepan Bali mesti mulai fokus dan serius menggarap sektor agro ekonomi karena potensinya juga luar biasa. Sebab ketika reborn pariwisata jangan diharap seperti sebelumnya, ingat saat ini kita berhadapan dengan virus,” pungkasnya mengingatkan. (*)