Meski Terbatas, Tren Pemulihan Ekonomi Bali pada Triwulan I 2021 Berlanjut
Foto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinis Bali, Trisno Nugroho.
KataBali.com – Denpasar – Optimisme konsumen dan pelaku usaha seiring dengan pelaksanaan program vaksinasi yang berjalan ontrack mendorong keberlanjutan perbaikan ekonomi di Provinsi Bali. Hal itu dilakukan intensif dengan Implementasi vaksinasi bersinergi kebijakan nasional & daerah menjadi momentum perbaikan ekonomi Bali di tahun 2021.
“ Namun demikian, perbaikan ekonomi ini, tertahan masih tingginya angka Covid-19 yang menyebabkan pemerintah memberlakukan PPKM di Bali sejak Januari 2021, “ tegas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.
Ia menyebutkan, Triwulan I 2021 melanjutkan tren perbaikan meskipun masih mengalami kontraksi, yang merupakan pengaruh based effect dimana Januari dan Februari 2020 kondisi pariwisata relatif normal.Namun kontraksi pertumbuhan ekonomi melandai dari -12,21% (yoy) pada triwulan IV 2020 menjadi -9,85% (yoy) pada triwulan I 2021.
Pertumbuhan positif diperkirakan dimulai pada triwulan II 2021,dan keselurahan perekonomian diperkirakan tumbuh positif tahun 2021, yang didukung adanya perkiraan jika target vaksinasi tercapai,disertai menurunnya kasus Covid 19 untuk mengembalikan aktivitas ekonomi di berbagai sektor, termasuk aktivitas konsumsi, investasi, kinerja fiskal ekspor dan impor.
Sementara itu terkendalinya penanganan covid 19 menumbuhkan level of confidence bagi wisatawan serta memungkinkan diselenggarakannya strategi wisata Travel Corridor Arrangement (TCA) dan Meeting Incentives Conferences Exhibition (MICE) di Bali.
“ Dari sisi pengeluaran,kontraksi bersumber membaiknya kinerja investasi (konsumsi rumah tangga, serta ekspor dan impor. Sementara itu konsumsi pemerintah masih tertahan ter kendala teknis,adanya penerapan sistem baru dalam pelaporan realisasi anggaran di daerah, “ jelas Trisno.
Terdata dari 17 lapangan usaha (LU), 2 diantaranya tercatat tumbuh positif, yakni Informasi dan Komunikasi (4,99% yoy) dan Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial (0,31% yoy). Pertumbuhan positif sektor informasi & komunikasi tidak terlepas dari perkembangan digitalisasi di masa pandemi.
Sejalan dengan itu, kata Trisno,peningkatan kinerja jasa kesehatan tumbuh positif seiring dengan implementasi vaksinasi, dimana realisasi vaksin di Bali tercatat paling tinggi di Indonesia.
Melandainya kontraksi pertumbuhan terjadi di sektor akmamin dan transportasi seiring meningkatnya kunjungan wisdom saat long weekend (Imlek & Nyepi),dan berbagai kegiatan rakor nasional di Bali. Kontraksi sektor konstruksi juga melandai seiring dengan berlanjutnya proyek pemerintah dan swasta yang sempat tertunda pada tahun sebelumnya.
Untuk mempercepat pemulihan kinerja perekonomian, ditentukan dipenuhi keberhasilan pemberian vaksinasi serta penerapan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19,“kami merekomendasikan 5 langkah strategis yaitu, Pertama mendorong pelaku pariwisata untuk memperoleh sertifikat CHSE untuk meyakinkan bahwa Bali siap menerima wisatawan, Kedua mendorong UMKM untuk on boarding sehingga memperluas pemasaran,Ketiga mempercepat realisasi belanja daerah,Keempat mendorong sektor pertanian untuk menerapkan GAP (Good Agriculture Practice), menggunakan teknologi digital dalam berproduksi (digital farming), dan memasarkan produknya melalui e-commerce dan marketplace, dan Kelima mendorong pembayaran secara nontunai, utamanya menggunakan QRIS.
Lesson learned dari pandemi Covid-19 kembali menegaskan pentingnya melakukan transformasi ekonomi bagi provinsi Bali. Ketergatungan pada sektor pariwisata telah meningkatkan kerentanan perekonomian Bali,dimana secara historis kinerja perekonomian Bali mengalami penurunan saat Bom Bali I, Bom Bali II, Bencana Gunung Agung) Untuk meningkatkan resiliensi perekonomian Bali, perlu pengembangan new source growth engine, di sektor pertanian, industri kreatif, ekonomi digital dan pendidikan.( nn)
