Cok Ace Hadiri Festival Budaya Adiluhung Nusantara di Jaba Pura Puri Agung Denpasar
KataBali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) berharap Padepokan mampu mengenalkan niilai-nilai universal berupa nilai-nilai Adiluhung warisan leluhur kepada generasi muda saat ini. Nilai-nali adiluhung tersebut dinilai masih relevan dengan kehidupan kekinian.
Demikian diungkapkan Cok Ace saat menghadiri Festival Budaya Adiluhung Nusantara yang digelar di Jaba Pura Puri Agung Denpasar, Minggu (16/2). Festival ini digelar serangkaian memperingati HUT ke-10 Padepokan Gagak Kerancang.
“Saya yakin di daerah lain ada pula nilai sejenis dengan sebutan yang berbeda. Nilai-nilai itu masih relevan dalam kehidupan kekinian. Hanya saja, perlu dikemas lagi agar mudah dipahami oleh generasi millennial,” ujarnya.
Menurut Tokoh Puri Ubud ini, budaya meupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang memiliki tiga unsur yaitu nilai, perilaku dan hasil karya manusia.
Budaya paparnya, juga berbentuk atau memiliki nilai bersifat universal, seperti halnya di Bali, ada istilah ‘Rwa Bhineda’ yang bermakna kebenaran dan keburukan selalu berdampingan. Dalam budaya Bali, nilai itu kemudian teraktualisasi dalam hasil karya seni pertunjukan ‘Calonarang’.
Untuk itu harapnya, ke depan harus ada gerakan guna menganalisa nilai-nilai adiluhung warisan leluhur tersebut dan tidak berhenti pada ungkapan “nak mule keto’. Karena banyak sekali nilai-nilai yang bisa diungkap dari ajaran para pendahulu.
“Saya menyambut positif ada perguruan tinggi yang menyiapkan program studi untuk mempelajari dan mengungkap rahasia di balik nilai-nilai tersebut,” tambahnya.
Terkait dengan hari jadi padepokan, Cok Ace juga berharap agar momentum ini bisa dijadikan untuk mengevaluasi apa yang telah dicapai selama sepuluh tahun sekaligus Padepokan diharapkan mengenalkan nilai universal kepada generasi millenial.
Sementara itu, Ketua Padepokan Gagak Kerancang, Ki Raga Sukma menyampaikan terima kasih pada Penglingsir Puri Satria yang telah berkenan memberi tempat pelaksanaan festival.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa pendirian padepokan dilatarbelakangi oleh kecintaannya pada bangsa dan warisan leluhur. Pembukaan festival ditandai pemukulan gong oleh Wagub Cok Ace yang disaksikan Panglingsir Puri Agung Denpasar AA. Ngurah Oka Ratmadi dan Panglingsir Puri Pamecutan AA. Ngurah Manik Parasara. Peringatan hari jadi padepokan ditandai pemotongan tumpeng.