Extra Flight Turun Drastis, Ribuan Aparat Dikerahkan Kawal Pengamanan Libur Nataru 2019 Di Bandara Ngurah Rai
Keterangan Foto :
- Pimpinan Bandara Ngurah Rai, Otban dan TNI AU serta Polsek, saat pembukaan Posko Nataru 2019 -2019.
KataBali.com – Kuta. Meski ada permintaan penambahan jadwal penerbangan,namun tahun 2019 ini jumlah pengajuan. extra flight Posko Nataru terjadi penurunan sangat drastis, yakni mencapai 108%.Dalam pelaksanaan Posko Nataru di tahun 2018 lalu, tercatat pengajuan extra flight mencapai 765 penerbangan, dengan mengakomodasi sekitar 145 ribu kursi. Sedangkan di tahun ini, 367 pengajuan extra flight hanya mampu mengakomodir 76 ribu kursi.
“Memang di pelaksanaan kali ini, permohonan extra flight turun cukup drastis. Namun demikian, kami tetap berkomitmen mengawal salah satu periode sibuk lalu lintas penerbangan di Bali ini, sehingga para pengguna jasa bandar udara dapat menikmati perjalanan udara yang selamat, aman, dan nyaman. Itu tekad kami, ungkap Herry A.Y. Sikado, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali
Disela Peresmian Posko Angkutan Terpadu Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Posko Nataru), Kamis ( 19/12) di area publik Terminal Kedatangan Domestik, kepada media ia menyebutkan, pengajuan tambahan penerbangan extra flight,tercatat sebanyak 6 maskapai nasional dan internasional, hingga hari ini, kami telah menyetujui permohonan extra flight sebanyak 367 penerbangan, dari 6 maskapai, yaitu AirAsia, Garuda Indonesia, Malindo Air, Korean Air, Lion Air, dan Citilink.

“ Rute dari dan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta mendominasi dengan jumlah total sebanyak 351 penerbangan, atau lebih dari 95% dari total pengajuan extra flight.Sedangkan sisanya adalah rute dari dan ke Kuala Lumpur dengan 6 penerbangan, Brisbane dengan 6 penerbangan, serta Incheon dengan 4 penerbangan,” terang Herry.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Elfi Amir, menyatakan, secara nasional, terjadi penurunan angka penumpang pesawat udara,”Prediksi nasional berdasarkan data,saat ini diperkirakan akan ,terjadi penurunan sekitar 8,4% skala nasional, Otban optimis untuk pertumbuhan jumlah pesawat dan penumpang di Bali akan tetap stabil, “ Prediksi puncak arus penumpang yang terlayani. puncak arus datang diperkirakan,terjadi pada 21 Desember 2019, dan arus balik tanggal 5 Januari 2020,” ucap Elfi.
Ia mengatakan,Bali masih tetap merupakan destinasi wisata favorit baik bagi wisatawan domestik dan internasional, terutama menghabiskan masa libur Natal dan Tahun Baru 2019, “Tentunya, kami selaku pengelola bandar udara bertujuan untuk mengawal terciptanya operasional penerbangan yang aman, selamat, dan tertib,” ujarnya.
Dengan meningkatnya lalu lintas penerbangan selama pelaksanaan Posko Nataru ini, manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) telah melakukan upaya preventif dan mitigasi risiko terhadap seluruh wilayah kerja di bandar udara demi terciptanya keselamatan dan keamanan penerbangan, baik berupa kesiagaan keamanan di sisi fasilitas maupun personel.
Herry Sikado menambahkan, Posko Nataru 2019 beroperasi 20 hari, terhitung mulai Rabu 19 Desember 2019, akan berakhir Selasa, 7 Januari 2020. Selain diawaki personel dari PT Angkasa Pura I (Persero),sejumlah instansi mendukung operasional posko, di antaranya dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI AU I Gusti Ngurah Rai, Kepolisian Kawasan Udara Ngurah Rai, Badan SAR Nasional (Basarnas), serta bantuan unit K-9 dari Kepolisian Daerah Provinsi Bali.
“Seperti pelaksanaan sebelumnya, kami menyiagakan personel Airport Security se banyak, 1.169 personel, ditambah bantuan personel dari TNI AU Ngurah Rai, Polsek Kawasan Udara, serta Pecalang Desa Tuban. Unit K-9 pun juga disiapsiagakan. Seluruh personel dibagi dalam 3 shift setiap harinya,” jelas Herry. (nn)