Bupati Eka Hadiri Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung Menawa Ratna Pura Dalem Desa Tegallinggah
KataBali.com – Tabanan – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi Camat Penebel IGA Supartiwi dan Kabag Kesra Made Irmayanti Sundari menghadiri upacara Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung Menawa ratna di Pura Dalem, Mrajapati desa Adat Tegallinggah Kecamatan Penebel, Senin (11/11).
Bendesa Adat I Nyoman Wiarsa mengatakan Karya Agung ini digelar karena telah rampungnya pembangunan fisik dari Pura Dalem lan Merajapati Desa Adat Tegallinggah. Dengan total penghabisan dana pembangunan sebesar Rp. 1,335 milyar, dan belum termasuk biaya upakara. Dimana puncak Karya Agung Ngenteg Linggih ini jatuh pada Tumpek Wayang mendatang dan akan dipuput oleh Ida Prandaa Siwa Griya Anyar Sandan Dauh Yeh, Ida Rsi Batur Lebah gablogan.
Dilaporkan juga bahwa semua dana yang dipakai dalam pembangunan dan upakara merupakan iuran dari masyarakat pengempon Pura. Yang terdiri dari 4 Banjar Adat, yakni, Banjar Adat Tagtag, Tegallinggah Kelod, Tegallinggah Kaja, Tegallinggah Pondok, dari keempat Banjar tersebut pengempon berjumlah 405 Kepala Keluarga (KK). Dan Iuran per KK dikenakan sebesar Rp. 200 Ribu, adapun pendanaan juga berasal dari para Donatur, diantaranya Pemkab Tabanan, Masyarakat setempat juga dari Penggalian dana, jelas pihak Prewartaka Karya.
Saat itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti setelah melakukan persembahyangan mengatakan bahwa Karya atau pembangunan Parahyangan tersebut merupakan bentuk dukungan masyarakat terhadap Pemerintah. Dengan bersatu bersama-sama untuk membangun, telah mencerminkan semangat Gotong-royong yang selama ini didengungkan Pemerintah.
“Saya sangat Apresiasi dan sangat Salut sekali atas apa yang telah ditunjukan masyarakat disini. Karya dengan konsep gotong-royong dan mengutamakan persatuan dan kesatuan akan selalu mendapat Apresiasi dari Pemerintah”, ujar Bupati Eka.
Disamping itu, Dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat agar selalu mengutamakan pikiran yang positif serta rasa yang tulus ikhlas di dalam membangun. Baik itu dalam membangun Parahyangan ataupun Palemahan. Semua harus didasari dengan hati yang tulus ikhlas, pikiran positif serta jangan pernah mengharapkan imbalan, tegas Bupati Eka.
Selain melakukan persembahyangan, Bupati Eka juga menghaturkan punia sebagai wujud bhakti yang diterima oleh Bendesa adat setempat. Dirinya juga sempat bercengkrama dengan masyarakat, khususnya Ibu-ibu untuk melakukan sesi photo bersama. hmt