Jadi Co. Host BBTF Tahun 2020, Sumba Barat Daya ‘All Out’ Promosikan Potensi Wisata

KataBali.com – Nusa Dua,  Pulau Bali disebut sebagai Pulau Dewata,maka  Sumba adalah Pulau Para Dewa. Maka Sumba Barat Daya,  Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi pariwisata dengan panorama alam yang indah.Dan setiap tempat di Kabupaten Sumba Barat merupakan destinasi wisata,baik spot destinasi maupun wisata budaya.Wakil Bupati Sumba Barat

Marten Ngailu Toni mengatakan itu saat menjadi Co-Host dalam event Bali & Beyong Treve Fair (BBTF) ke 6  2019 di Nusa Dua.

     Maka pihaknya memastikan bakal all-out mempromosikan semua tempat wisata di Sumba. Termasuk, mengajak palaku dan industry pariwisata untuk mempromosikan produk jasa dan barang yang akan dijual kepada wisatawan. “Nanti kita akan bawa seluruh potensi parwisata yang ada disana, spot-spotnya  unik pada BBTF ke -7 tahun 2020 mendatang”kata Marten.

  “ Di kota Kabupaten,dimana medernisasi berkembang ,justru masyarakat tetap hidup mempertahankan rumah-rumah mareka secara tradisional. Namun akta yang ada saat ini,penerbangan menuju pulau Sumba masih sangat terbatas.Maskapai seperrti Garuda mulai menghentikan penerbanganya menuju Sumba sejak Mei 2019 lalu,”kata Marten.

    Kandala untuk mendatangkan wisatwan ke Sumba Barat,berharap maskapai,khususnya Garuda kembali membuka penerbangan dengan rute Sumba.Karena ia menilai anjloknya wisatawan ke Sumba menjadi perasoalan yang krusial. Sebelumnya, maskapai Garuda rute Sumba memiliki flight rute Sumba sehari, sekarangmalah tidak jelas. Kami berharap pemerintah pusat dan pihak Garuda sendiri untuk membuat kebijakan agar bisa menunjang pertumbuhan pariwiasata di daerahnya.

    Sementara, Asosociation of The Indonesia Tour and Traavel Agencies ( ASITA) Bali ikut mendorong maskapai tanah air agar maskapai tanah air agar membuka pernerbangan menuju Sumba,Pihaknya akan berkoordinaasi dengan pengurus DPP ASITA dan meminta kepada Kementerian Pariwisata untuk mengambil langkah, terkait kandala tidak adanya penerbangan menunju Sumba.

    Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) Ke-6 resmi ditutup Jumat (28/6/2019), lalu. Penutupan itu sekaligus dicanangkan event yang sama, BBTF Ke-7 tahun 2020 yang mengambil tema ‘Going Further for Culture Heritage’.

    Apresiasi tinggi diberikan dari para peserta, baik dari dalam dari luar negeri atas kesuksesan penyelenggaraan tahun ini. Dari pelaku pariwisata di Bali, Director Sales dan Marketing Kempinski Hotel Kadek Budiasa mengatakan, BBTF menjadi event leading travel fair di Indonesia dan menjadi yang terbesar.

   Dalam 6 tahun pelaksanaan, keterlibatan buyers dan sellers selalu bertambah jumlahnya dan memiliki kualitas yang diinginkan oleh pasar pariwisata.

  “Sudah saatnya,Hand in hand,hotel-hotel berbintang dengan international management dapat berpartisipasi dan menjadikan BBTF ajang promosi <i>business to business di Bali,” ujar Kadek Budiasa di BNDCC),

Sedangkan, Ketua Ubud Hotels Association (UHA) Gede Paskara Karilo menyatakan, Bali & Beyond Travel Fair memiliki peluang bagus untuk mempromosikan destinasi Gianyar, termasuk dalam membangun kerjasama pemerintah daerah dan stakeholders.

Pihaknya juga melihat, BBTF menjadi sarana yang tepat dalam mempertemukan penjual dan pembeli di sektor kepariwisataan. Menurut Gede, pelaku pariwisata bukan saja membuka untuk jumlah buyers yang besar, namun juga buyers yang berkualitas. Dalam event BBTF itu, Gede melihat banyak potensi pembeli berkualitas.

“Tahun ini pavilion Gianyar dinobatkan menang sebagai booth innovative. Semoga kedepan menjadi inspirasi kabupaten lain dan pemilik hotel-hotel muda lain untuk bergabung di BBTF 2020,” jelas Gede Paskara Karilo. BBTF tahun ini, panitia sekaligus merilis tema untuk pelaksanaan event yang sama di tahun 2020 yakni, Going ‘Further for Culture Heritage’.

   Selain itu, ASITA Bali sebagai motor penggerak event tahunan itu juga menyatakan keikutsertaan Kabupaten Sumba Timur sebagai Co-Host pada Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2020. 

    Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali, Ketut Ardana mengatakan, dengan keikutsertaan Kabupaten Sumba Barat sebagai Co-Host di event BBTF tahun mendatang, Ardana mentargetkan ada penambahan 10 persen nilai transaksi.

   “Kami tidak mau muluk-muluk, peningkatannya sekitar itu. Dengan Sumba menjadi co-host ini menjadi promosi menarik. Bagi market Eropa, itu menjadi sangat menarik sekali,” jelas Ketut Ardana. ( Sm )

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *