Ibukota Pindah, Jutaan ASN Pusat Harus Ikut Pindah
KataBali.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Syafrudin menjelaskan bahwa perpindahan ibukota dari Jakarta menuju wilayah baru, akan diikuti oleh para aparatur sipil negara untuk tingkat pusat. Menurutnya, hal itu merupakan konsekuensi atas perpindahaan ibukota dalam hal administrasi dan birokrasi.
“Sudah direncanakan. Kalau memang (ibukota) pindah, ya ASN–nya pindah. Ini di kementerian/lembaga di pusat, ini jumlah ASN yang di pusat itu 1 juta orang,” ujarnya, hari ini (30/7) di Hotel Bidakara, Jakarta.
Selain itu, menurut Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan pada 26 Juni silam menyatakan bahwa kekuatan-kekuatan militer di Jawa juga harus di pindah ke ibukota yang baru. Hal itu disebabkan oleh sejarah peperangan Bangsa Indonesia yang akhirnya membuat kekuatan militer secara ‘terpaksa’ harus terpusat di Jawa.
“Pikirkan untuk infanteri saja itu ada pusat infanteri, ada pusat pendidikannya. Belum lagi mikir tempur dan bahan tempurnya, ini besar,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memang telah sejak awal berencana untuk memindahkan ibukota baru RI dari Jakarta ke Kalimantan. Adapun tempat bakal calon ibukota baru tersebut adalah area Bukit Soeharto di Kalimantan Timur dan kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah. Dirinya pun berjanji akan segera mengumumkan pilihannya pada bulan Agustus mendatang. (da)