Perlu Terobosan dan Kreativitas untuk Solusi Pembangunan Ring Road Nusa Penida
KataBali.com – Dengan mulai menggeliatnya pariwisata di kabupaten Klungkung maka perlu ditunjang berbagai macam infrastruktur diataranya adalah jalan lingkar. Belum terwujudnya pembangunan jalan lingkar (ring road) di Nusa Penida perlu segera dicarikan jalan keluarnya.
“Rencana itu sudah bergulir sejak lama dan terbentur anggaran. Ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut harus ada terobosan dan kreativitas untuk mencari solusinya,” ujar tokoh masyarakat Nusa Penida I Made Satria S.H., yang juga caleg DPRD Klungkung dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan, Kamis (20/12).
Jalan lingkar itu penting sebagai salah satu upaya mempercepat akses dan pemerataan pembangunan di kawasan Nusa Penida yang kini mulai menggeliat pariwisatanya. Keterbatasan anggaran Pemda Klungkung menjadi salah satu kendala utama mewujudkan jalan tersebut. Namun menurut Made Satria S.H., kondisi itu tidak bisa sepenuhnya dijadikan alasan untuk menyerah.
“Harus ada kreativitas dari eksekutif bersama legislatif mencari solusi dan berjuang bersama-sama mewujudkan cita-cita mulia ini. Perlu ada upaya dan kerja keras semua pihak untuk membangun Klungkung khususnya Nusa Penida,” tegasnya.
Diterangkan, jalan lingkar ini direncanakan panjangnya 30 kilometer dan lebarnya 20 meter yang melintasi sejumlah desa seperti Desa Sakti, Bungamekar, Batumadeg, Batukandik dan Sekartaji. Konsepnya sudah dibuat tapi realisasi masih terkendala pendanaan.Total anggaran yang diperlukan sekitar setengah triliun, dimana sekitar Rp 60 miliarnya diperlukan untuk pembebasan lahan dan sisanya untuk pembangunan fisik jalan.
Dengan dana sebesar itu, menurut Satria saat ini Pemda Klungkung tidak akan mungkin bisa menyediakan anggaran sendiri.
Maka sangat diharapkan ada suntikan dana dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat agar jalan lingkar ini bisa segera terbangun.
“Membangun daerah terkait dengan kebijakan dan kepentingan politik. Maka perlu sinergitas kebijakan pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” kata Made Satria. Untuk segera merealisasikan pembangunan jalan lingkar ini dan mengatasi permasalahan keterbatasan anggaran, Made Satria mengusulkan agar ada partisipasi pendanaan dari publik khususnya dari investor. Jadi tidak semata-mata mengandalkan anggaran pemerintah. “Undang investor ikut mendanai jalan ini. Nanti ada sharing atas pembangunan yang ikut dibiayai investor ini,” usul Made Satria.
Dijelaskan sepanjang jalan ini ada tempat wisata yang dituju. Disana bisa ada retribusi yang bisa menjadi bagian sharing pendapatan kepada investor. Selain investor bisa mengembangkan pemasukan lain dengan pembangunan akomodasi pariwisata. “Jadi ada sharing profit ke pemerintah, investor, dan desa pakraman setempat,” tutup Made Satria.
Sebelumnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengungkapkan jalan lingkar Nusa Penida yang nantinya berstatus jalan nasional, masuk dalam draft rancangan revisi Perda Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Bali. Bupati menerangkan jika pemerintah sudah siap mengeksekusi proyek tersebut, maka Pemda Klungkung setidaknya harus mengalokasikan anggaran Rp 60 miliar hanya untuk pembebasan lahan.
“Tahun depan setengah anggaran untuk pembebasan lahan sudah bisa dianggarkan. Jangan sampai menunggu dana dulu baru tanahnya dibebaskan. Masyarakat juga tidak ada masalah dan mendukung penuh. Mereka sudah siap diganti rugi,” ungkap Suwirta usai mengikuti rapat pembahasan revisi Perda RTRW Provinsi Bali di Gedung DPRD Bali belum lama ini.
Sementara untuk pembangunan fisik jalan Bupati Suwirta juga sudah mengusulkan kepada Presiden sekitar Rp 972 miliar atau hampir Rp 1 triliun, namun belum mendapat persetujuan dari pemerintah pusat. jcbs