Hadiri Ngaben Massal di Tiga Desa, Wabup Sanjaya Apresiasi Kekompakan Warga
KataBali.com – Pelaksanaan Upacara Ngaben untuk para leluhur merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali. Namun, tidak semua masyarakat bisa menjalankan kewajiban tersebut karena berbagai faktor.
Salah satu faktornya adalah mahalnya biaya Upacara Ngaben. Maka dengan diselenggarakannya ngaben massal yang konsepnya murah tapi dilakukan dengan kekompakan dan gotong royong, dapat menanggulangi mahalnya biaya ngaben tersebut serta meringankan beban penyelenggara.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat menghadiri Ngaben Massal Selasa (14/8) di tiga desa yakni, Desa Pakraman Jatiluwih Penebel, Desa Pakraman Batanyuh Marga dan di Desa Karyasari Pupuan.
“Yadnya tidak bisa kita tinggalkan karena merupakan bagian dari adat, agama dan budaya kita. Dengan adanya ngaben massal ini, beban masyarakat menjadi lebih ringan. Apalagi dilakukan dengan kompak dan gotong royong. Apresiasi saya berikan kepada semua yang telah menyelenggarakan yadnya ini,” ungkap Wabup Sanjaya.
Wabup Sanjaya mengatakan ngaben massal ini sangat bagus, karena merupakan suatu terobosan melawan pengabenan massal yang terdahulu menjadi perdebatan. Ngaben massal ini tidak mengurangi makna dari upacara.
“Yang terpenting adalah rasa tulus ikhlas. Bukan berapa biaya yang dihabiskan ataupun berapa banyak banten yang ada. Tujuan yadnya adalah baik. Maka harus dilakukan sungguh-sungguh.” ungkapnya.
Wabup Sanjaya juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk selalu melestarikan adat, agama dan budaya Bali. Wabup Sanjaya kemudian juga menyerahkan punia yang diterima panitia setempat.
Turut hadir mendampingi Wabup Sanjaya dalam kesempatan anggota DPRD Kabupaten Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi, Nyoman Arnawa, Camat Marga, dan tokoh masyarakat setempat.
Panitia Karya Ngaben Massal di Desa Pakraman Batanyuh Wayan Sana, menjelaskan pelaksanaan ngaben massal di Batanyuh diselenggarakan setiap 10 tahun sekali. Tahun ini berjumlah ngaben 106, nyekah 111, ngelungah 3 dan ngelangkir 11.
“Penyelenggaraan ngaben massal ini adalah untuk meringankan beban masyarakat. Untuk sawa dikenakan biaya 2,5 juta dan yang punya sawa 500 ribu rupiah, jumlahnya sangat ringan jika dibanding upacara ngaben yang dilakukan sendiri, yang bisa menghabiskan dana 50 juta ke atas.” Ungkapnya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan Wabup Sanjaya serta semua pihak yang hadir, karena telah berkenan menyaksikan upacara tersebut serta bersedia meringankan beban masyarakat.
Sementara itu, Ketua Panitia Ngaben di Desa Pakraman Jatiluwih I Nengah Regog menjelaskan upacara yadnya preti sentana pasek badak jatiluwih puncaknya pada tanggal 16 agustus mendatang. Ngaben massal tersebut terdiri dari sawa gede 38, ngelungah 77 dan metatah 44 orang.
“Upacara ini rutin diselenggarakan selama 5 tahun sekali. Biaya yang dikenakan 13 juta rupiah untuk sawa gede dan ngelungah sebesar 1,3 juta rupiah,” imbuhnya. hmt.