Komandan SAR Dunia Berkumpul dan Pantau Kondisi ‘Awas’ Gunung Agung

KataBali.com – Indonesia menjadi tuan rumah dalam INSARAG Team Leaders Meeting 2017 yang digelar di Padma Resort Kuta, Rabu (18/10). Kegiatan yang akan berlangsung hingga 20 Oktober 2017 ini diikuti 58 negara termasuk Indonesia dari 91 anggota INSARAG dengan melibatkan 227 peserta.

Kegiatan akan meliputi Working Group Meeting dan Team Leaders Meeting. Gubernur Bali Mangku Pastika usai pembukaan mengatakan sangat mengapresiasi pertemuan tersebut karena momennya sangat tepat di tengah Bali menghadapi masalah kebencanaan terkait status awas Gunung Agung.

“Mereka datang ke Bali bisa keliling dan melihat langsung kondisi yang ada. Mereka juga bisa memberikan informasi ke negaranya masing-masing tentang kondisi Bali yang sejauh ini masih aman untuk dikunjungi,” kata Pastika didampingi Head of Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia Mr. Oliver Lacey Hall dan Direktur Operasi SAR Basarnas Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus.

Menurut Pastika, peserta pertemuan juga bisa melihat penanganan bencana yang saat dilakukan kepada warga yang mengungsi. Baginya, dari pertemuan itu akan bisa diperoleh masukan dan informasi tentang cara-cara penanganan bencana.

 

Sementara itu, Direktur Operasi SAR Basarnas Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus dalam sambutannya mengatakan Basarnas memiliki peran penting dalam tanggap darurat saat terjadinya bencana. Bencana bisa karena gempa bumi, banjir, longsor dan gunung meletus.

Indonesia disebutnya dipercaya saat pertemuan di Genewa sebagai penyelenggara dan mereka minta diadakannya di Bali. Mereka antusias ingin ikuti kegiatan ini.

“Sekarang ini Komandan SAR dunia kumpul di Bali. Mereka akan beri nasehat dan menyempurnakan aturan dan cara-cara dalam penyelenggaraan operasi di bangunan runtuh,” ungkapnya.

Untuk diketahui, INSARAG (International Search and Rescue Advisory Group) adalah sebuah jaringan global dengan anggota 91 negara dan organisasi di bawah payung PBB. INSARAG menangani kegiatan-kegiatan di bidang pencarian dan pertolongan pada bencana perkotaan atau lebih dikenal dengan Urban SAR.

Organisasi ini bertujuan menyediakan pedoman, standar dan metodologi terhadap penanganan bencana dalam skala masif, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduknya dan dapat menimbulkan korban dalam jumlah besar.

 

INSARAG Guidelines disepakati dan disetujui melalui the United Nations General Assembly Resolution 57/150 tahun 2002. Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan operasional tim Urban SAR seluruh dunia dalam memberikan bantuan Urban SAR internasional. Selain itu juga sebagai forum diskusi untuk memecahkan permasalahan terkait operasi dan diklat berdasarkan pengalaman di lapangan.

Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya koordinasi antar berbagai Tim Urban SAR Internasional dalam memberikan bantuan SAR terhadap negara-negara yang terkenan dampak bencana dalam skala besar serta terwujudnya kebijakan dan pedoman bagi Tim Urban SAR internasional dan nasional sebagai pelaku penanganan.(kbb

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *