Puskesmas Tabanan II Dinilai Tim Provinsi
KataBali.com – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tabanan II ditunjuk menjadi wakil Tabanan dalam lomba Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berprestasi tingkat Provinsi Bali Tahun 2017 untuk kategori Puskesmas Perkotaan. Penilaian dihadiri oleh Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Ketua Tim Penilai Provinsi dr. Made Laksmiwati beserta tim, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika serta OPD terkait di lingkungan Tabanan. Penilaian dilakukan di Puskesmas tersebut , Jumat (14/7) yang berlokasi di Banjar Celagi, Desa Denbantas, Tabanan.
Wirna Ariwangsa dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kegiatan positif tersebut. dikatakannya melalui penilaian ini akan dinilai bagaimana sebuah lembaga mampu melaksanakan kewenangan, tugas dan kewajibannya untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Tabanan.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Tabanan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan kuat tidak terlepas dari peranan jajaran Dinas Kesehatan termasuk puskesmas sebagai ujung tombak yang langsung bersentuhan dengan masyrakat,” ungkapnya.
Pihaknya juga memberikan penghargaan kepada ketua tim penilai dan rombongan yang akan melakukan evaluasi dan penilaian. Diharapkan jika masih ditemukan kekurangan, agar tim penilai memberikan petunjuk/arahan sehingga Puskesmas Tabanan II bisa semakin baik ke depannya.
“Terima kasih kepada Tim Penilai, kami berharap penilaian ini dapat berjalan dengan baik dan objektif, jika nantinya dalam penilaian masih ditemukan kekurangan kami berharap arahan sehingga kami bisa memberikan tugas secara baik dan memberikan kepuasan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Kepala Puskesmas Tabanan II dr. Wayan Panca mengatakan Puskesmas Tabanan II berdiri sejak tahun 1990 yang terdiri dari 2 Puskesmas Pembantu dan 4 Poskedes dengan jumlah pegawai sebanyak 59 orang. Selain beragam pelayanan kesehatan, Puskesmas Tabanan II juga memiliki beberapa kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
“Kegiatan UKM antara lain Promosi Kesehatan (Promkes), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Sosialisasi KTR, Posyandu, Penyuluhan Sekolah-Sekolah dan Desa, Sosialisasi Akupresur, Home Visit ODGJ, Puskesmas Keliling, Kunjungan Ibu Hamil, Mobil Sehat, dan lain sebagainya,” ungkapnya
Sedangkan untuk kegiatan inovasi yang dilakukan antara lain screening tulang belakang khususnya untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD).
“Saat ini anak-anak SD kelas 1-6, sering membawa buku-buku yang banyak. Beban yang dibawa di punggungnya cukup berat untuk ukuran tubuhnya yang masih kecil. Alhasil anak-anak sering mengeluh bahunya sakit dan pegal-pegal. Itu sebabnya, saat ini banyak problem kelainan tulang belakang yang terlambat. Oleh karena itu salah satu kegiatan inovasi kami adalah screening tulang belakang,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan I Nyoman Suratmika menambahkan dengan adanya kegiatan lomba Puskesmas ini diharapkan masing-masing puskesmas dapat terpacu lagi dalam melaksanakan program-program kerja yang ada dan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.
“Puskesmas diharapkan memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat yang didukung dengan kemampuan manajemen yang baik,”imbuhnya.
Sementara itu Ketua Tim Penilai Provinsi dr. Made Laksmiwati mengatakan Penilaian FKTP Berprestasi merupakan salah satu upaya membangun semangat puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang berbudidaya kerja bagi puskesmas. Dikatakannya, Puskesmas Tabanan II merupakan puskesmas terakhir yang dinilai oleh Tim Provinsi, dimana sebelumnya timnya telah menilai Puskesmas yang ada di Kabupaten dan Kota di Bali.
“Semoga Puskesmas Tabanan II dapat berjaya hingga mewakili ke Tingkat Nasional. Untuk Kategori Perkotaan ada 3 Puskesmas yang telah kami nilai, selain Tabanan penilaian sudah dilakukan di Puskesmas di Badung dan Denpasar,” jelasnya.
Pihaknya juga menambahkan agar setiap puskesmas untuk selalu meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia dan juga alat-alat pendukung kesehatan.
“Jika SDM sudah baik tapi tidak didukung oleh alat-alat kesehatan pendukung layanan maka tidak akan berjalan dengan baik, begitu juga sebaliknya. Kami harapkan pada tahun 2018 semua Puskesmas yang ada di Bali sudah terakreditasi,” imbuhnya hmtb