Masyarakat Apresiasi Sikap Gubernur Soal PPDB 2017/2018

KataBali.com – Langkah Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang segera menerbitkan Pergub No. 40 Tahun 2017 tentang PPDB SMA dan SMK Negeri menyusul ‘kisruh’ penerimaan siswa baru pada tahun ajaran 2017/2018 mendapat apresiasi positif masyarakat. Hal ini terungkap pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Niti Mandala, Denpasar, Minggu (16/7).
Salah seorang masyarakat naik ke atas podium dan menyampaikan bahwa kebijakan Gubernur Pastika yang sangat cepat menindaklanjuti Permendikbud No.17 tahun 2017 memberi kesempatan kepada anak-anak yang sempat tercecer pada PPDB. “Dengan kebijakan ini, astungkara [masalah-red] sudah selesai,” kata Gede Sugiarta.
Namun Sugiarta mengusulkan agar Peraturan Menteri ini ditinjau kembali. Menurutnya semua komponen masyarakat dan sekolah merasa dirugikan dengan kebijakan tersebut.
Ia juga berharap para kepala sekolah bisa lebih profesional. Ia menambahkan dalam implementasinya masih ada Kepala Sekolah yang mengaku belum tahu soal keberadaan pergub tersebut, dan ini membuat masyarakat mempertanyakan kredibilitas pejabat tersebut. Untuk itu Sugiarta juga mengharapkan agar Gubernur memperhatikan perilaku oknum pejabat yang tidak profesional.
Masih terkait pendidikan, kesempatan tampil di podium dimanfaatkan maksimal siswa SMAK Global Tourism Anugrah. Dimulai dengan tampilan paduan suara yang membawakan tiga buah lagu yakni, Indonesia Pusaka, Tri Hita Karana dan Indonesia Jaya.
Selanjutnya siswa kelas XII IPA I Yoseph Clever menyampaikan orasinya di atas podium yang mengajak masyarakat untuk hemat energi. Mereka menutup penampilan dengan modern dance yang menarik minat pengunjung lapangan.
Mengapresiasi penampilan tersebut, salah seorang pengunjung, Nyoman Wisnaya menghadiahkan akronim Anugrah. Menurut pria yang akrab dipanggil Pak Penjor ini Anugrah singkatan dari Agar nurani kita menggerakkan hati kita. Menurutnya ciri-ciri orang mendapat anugrah adalah melakukan yang tidak dilakukan orang lain tapi tindakan itu membantu orang lain.
Dari Pemprov Bali, Plt. Kadisnaker dan ESDM Provinsi Bali Dewa Putu Sunartha menyampaikan tingkat pengangguran di Bali yang terus membaik bahkan nomor satu di tingkat nasional dengan angka 1,28 persen.
Bahkan, ia menambahkan dengan ditopang sektor pariwisata sesungguhnya peluang kerja setiap tahunnya cukup tinggi. Persoalannya adalah tidak sesuainya permintaan dengan penawaran. “Masih ada mismatch di pasar kerja sehingga ada yang tidak terserap,” ungkapnya. Saat ini, pengangguran tertinggi masih pada tingkatan lulusan perguruan tinggi.
Upaya yang dilakukan oleh Pemprov Bali diantaranya dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga pelatihan yang ada di Bali yang dipastikan lulusannya bisa masuk ke pasar kerja. Selain itu menyebarluaskan informasi pasar melalui bursa kerja baik secara manual maupun online. Dalam waktu dekat yakni 4-5 Agustus 2017, Pemprov Bali kembali akan menyelenggarakan pameran bursa kerja.
PB3AS kali ini juga diisi dengan orasi dari Pejabat PTP Kemhan Provinsi Bali Kol Inf. Ketut Budi Astawa yang mengajak masyarakat untuk menjaga Taksu Bali dengan menjaga keseimbangan Bali. Menurutnya gelombang pariwisata turut membawa dampak tergerusnya roh atau taksu Bali.
Oleh karena itu ia berharap masyarakat dan pemangku kepentingan di Bali untuk mendahulukan kewajiban sebelum menuntut haknya. Kewajiban tersebut diantaranya adalah bersembahyang, berpuasa dan beryadnya. Ia juga mengajak untuk kembali kepada empat konsensus dasar bangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Orator lain adalah aktivis lingkungan Lanang Sudira yang menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Polda Bali baik dari masalah pemberantasan narkoba, premanisme hingga mengungkap kasus lingkungan. Sudira juga mengkritisi soal adanya kegiatan reklamasi di dekat pintu masuk tol Bali Mandara. (jchb)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *