WAGUB SUDIKERTA APRESIASI SEMANGAT GOTONG ROYONG WARGA BASANGALAS DALAM BERYADNYA
KataBali.com – Wakil Gubernur Bali mengapresiasi semangat gotong royong warga dalam melaksanakan Upacara Pitra Yadnya Prenawa Buwana Kosa yang bertempat di Desa Adat Basangalas, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, Senin lalu (12/6). Karena menurutnya dengan semangat gotong royong tersebut bisa meringankan pengeluaran warga yang akan mengikuti serangkaian upacara yadnya tersebut. Di hadapan warga, orang nomor dua di Bali itu berharap agar semangat kebersamaan seperti ini tidak luntur ke depannya.
Ia juga memuji ketulusan warga yang tidak mengikuti upacara Yadnya tersebut demi menolong warga lainnya. “Ada masyarakat yang menyumbangkan buah-buahan, kelapa ataupun janur, meskipun tidak mempunyai sawa diupacarai, ataupun tidak ikut rentetan upacara yadnya lainnya. Itu salah satu bentuk gotong royong dan harus dilestarikan,” jelasnya. Dalam kesempatn itu, Sudikerta juga menyinggung masalah banten yang dihaturkan kehadapan ISHWW. Menurutnya banten yang dihaturkan kehadapan ISHWW itu sarananya harus lengkap, baik dari isi jajanannya, harus berisi pala bungkah dan pala gantung, serta tetuasan canangnya, karena masing-masing isi banten itu memiliki makna yang menjadi penyempurna satu upacara yadnya. “Dan baiknya sarana yang dihaturkan berasal dari hasil panen warga, selain bisa menghemat itu juga bisa menggerakkan ekonomi lokal,” imbuhnya.
Sementara itu ketua panitia karya I Made Rupawan sebelumnya melaporkan jika upacara ini berjalan dengan swadaya oleh warga pemilik sawa serta juga disubsidi oleh desa pekraman. Masing-masing anggota keluarga mengeluarkan dana sekitar 8,5 juta dan mendapat subsidi sebanyak 500 ribu rupiah. “Dana tersebut diperuntukkan untuk banten saja, sementara untuk wangunan dan konsumsi selama upacara merupakan sumbangan seluruh masyarakat pekraman Basangalas,” lanjutnya. Ia menyampaikan jika sawa yang diaben sebanyak 31 sawa dan 37 sawa mengikuti upacara Nyekah. Lebih lanjut ia juga menambahkan jika terdapat upacara lainnya yang diikuti oleh warga, yaitu 83 warga yang mengikuti upacara potong gigi, 74 warga mepetik, 7 ngelungah serta 22 ngelangkir. jchb