Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Jatiluwih Terealisasi

 
KataBali.com – Setelah melalui proses yang panjang selama tiga tahun, pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, akhirnya mulai terealisasi. Selasa (9/5), proyek hibah dari Pemerintah Kota Toyama, Jepang, dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) mulai diresmikan pengerjaannya.
Proses peresmian tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti pada satu dari empat titik pemasangan instalasi pembangkit listrik yang memanfaatkan mesin turbin tersebut.
Proses peresmian itu juga disaksikan beberapa perwakilan dari Pemprov Bali, Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan masyarakat Desa Jatiluwih.
Sementara dari Pemerintah Kota Toyama Jepang terdiri dari Mr Koshin Takata serta tim inti pemasangan instalasi turbin air, Suiki Kogyo. Tim tersebut dipimpin oleh Mr Kozo Monura. Kemudian ada juga Managing Director Mr Naoto Nomura, Kepala Proyek Mr Takeshi Kubota, dan Presiden Direktur Konsultan Proyek Mr Tomoaki Ichimori.
Dalam sambutan singkatnya, Bupati Eka menyampaikan rasa bersyukurnya terhadap realisasi pembangkit listrik tersebut. Terlebih, makanisme kerja instalasi pembangkit listrik tersebut memanfaatkan dorongan arus air sungai.
“Saya ungkapkan rasa terima kasih yang tinggi. Setelah tiga tahun dalam suka dan duka bersama masyarakat, Pemerintah Kota Toyama, dan semua elemen yang terlibat dalam proyek ini sudah bisa merealisasikan impian kami. Mesin tenaga hidro ini bisa dipasang,” ujarnya.
Dikatakan, Jatiluwih merupakan surganya Kabupaten Tabanan. Karena itu, upaya terbaik harus dilakukan untuk Jatiluwih dan Kabupaten Tabanan pada umumnya. “Sebab, masyarakat kita adalah petani. Kita perlu menaikkan derajat dan taraf hidup mereka,” imbuh Bupati Eka.
 
Selaku kepala daerah, Bupati Eka berharap hibah dari Pemerintah Kota Toyama ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar Jatiluwih. Dan, bila hal tersebut tercapai, dia berharap bisa diterapkan di daerah lainnya di Provinsi Bali. Karena ramah lingkungan dan tidak memerlukan cost yang tinggi.
“Apabila di Tabanan bisa berhasil, ingin kita berbagi dengan seluruh kabupaten/kota di Bali. Kalau sukses sendiri tidak ada artinya. Akan indah bila sukses dan berbagi bersama,” katanya.
Masih kepada perwakilan Pemerintah Kota Toyama, Bupati Eka juga menyampaikan rasa terima kasih atas kelanjutan bantuan yang dipastikan akan terus berlanjut. Sebab, setelah pembangkit listrik tenaga mikro hidro, Pemerintah Kota Toyama juga akan memberikan bantuan dua mesin penggilingan padi atau rice mill. Mesin tersebut nantinya juga memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan turbin air dari instalasi pembangkit listrik tenaga mikro hidro. “Satu nantinya dikelola oleh BUMDa dan satunya lagi dikelola masyarakat Jatiluwih sendiri,” ujarnya.
 
Sementara itu, perwakilan Pemkot Toyama Mr. Koshin Takata menjelaskan, proses realisasi pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro ini sudah berlangsung sejak Februari 2014. Berkat bantuan banyak pihak, mulai dari Pemkab Tabanan, Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Pemprov Bali, hingga Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri, akhirnya proyek tersebut bisa direalisasikan. “Saya berharap, kerja sama seperti ini masih bisa dilakukan ke depannya,” kata Koshin Takata.
Dia menambahkan, proyek ini terdiri dari pemasangan empat unit instalasi turbin air di Desa Jatiluwih yang oleh UNESCO ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Nantinya, listrik yang dihasilkan akan dipakai untuk mengoperasikan 200 unit lampu penerang jalan yang dipasang sepanjang empat kilometer di kawasan Jatiluwih. Dan, proyek ini diperkirakan tuntas pada November 2017 mendatang.
“Kami berharap listrik yang dihasilkan nantinya bisa menunjang aktivitas serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Sehingga bisa memberi efek sinergis seperti mendukung pelestarian sawah yang sangat indah ini, menghidupkan perekonomian daerah melalui pertambahan kegiatan pertukaran antarorang dan lain-lain,” imbuhnya.
Dia juga mengungkapkan, setelah pembangkit listrik tenaga mikro hidro, bantuan kedua yakni mesin penggilingan padi sudah siap untuk direalisasikan. Rencananya, pemberian bantuan tersebut akan diawali dengan proses survei yang berlangsung mulai Agustus 2017 mendatang. “Kami berharap, teknologi ini bisa dikembangkan ke daerah lainnya di Bali,” sambungnya. (hmtb)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *