Gelar Penyambutan Bulan Suci Ramadhan, IKAMALA Bali Peringati HJL ke 448
KataBali.com – Menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan 1438 H, puluhan pemuda yang tergabung dalam paguyuban Ikatan Mahasiswa Lamongan (IKAMALA) Provinsi Bali menggelar syukuran di Gedung Majlis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, Jumat (26/05/2017).
Dalam acara tersebut juga dirangkai dengan peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) yang ke 448 tahun.
Lamongan yang dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai kota soto atau kota perdagangan telah berusia 4 abad lebih, yang dideklarasikan pada tanggal 26 Mei 1569 Masehi.
Ketua penyelenggara Amirul Huda mengatakan bahwa diselenggarakannya kegiatan ini, selain ikut berpartisipasi dalam perayaan hari jadi kota Lamongan juga sebagai bagian dari wujud kecintaan kami terhadap tanah kelahiran.
“ini merupakan momentum yang penuh berkah mengingat peringatan HJL yang bertepatan dengan masuknya bulan suci ramadhan, saya berharap tema besar yang kita angkat dalam kegiatan yaitu menumbuh kembangkan jiwa spiritual dan patriotisme sebagai identitas mahasiswa lamongan di pulau dewata ini dapat benar-benar terealisasikan dalam aktifitas keseharian,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Selain itu juga, kegiatan ini merupakan ajang untuk saling bersilaturrahmi antar lapisan masyarakat lamongan yang merantau di Bali, baik itu dari IKAMALA sendiri, LA dewata, maupun dari Paguyuban warga besar lamongan, ungkap pria alumni Udayana yang juga sebagai pendiri IKAMALA Provinsi Bali tersebut.
Senada dengan Amirul, Ketua Yayasan Warga Besar Lamongan (YWBL) Bali, Arif Fachrudin menyampaikan bahwa sebagai putra-putri daerah lamongan sudah menjadi tanggungjawabnya untuk mencintai tanah kelahiran, apalagi sebagai generasi muda yang mempunyai semangat juang tinggi dan kreatif, sudah waktunya untuk bergerak dan memberikan konstribusi nyata terhadap kotanya.
Ia bahkan menagaskan kepada para mahasiswa lamongan agar memiliki jiwa mandiri sejak menjadi mahasiswa, baik itu mendiri secara ekonomi maupun mandiri secara sosial.
Pasalnya, banyak mahasiswa saat ini yang kesehariannya masih bergantung kepada orang tuanya, tidak mandiri, artinya kan masa depan dia bergantung pada orang tua bukan pada dirinya sendiri. Paparnya.
Lebih lanjut, pendiri IKAMALA Udayana ini menegaskan, bahwa kemandirian itu sangat penting perannya dan harus dimulai sejak dini, sebagai warga lamongan yang merantau sudah seharusnya untuk saling bahu membahu, saling memberikan motivasi dan dukungan, baik yang muda maupun yang tua sama.
Pria yang juga merupakan pengusaha travel ini berharap agar IKAMALA kedepan dapat memberikan konstribusi yang positif bagi perkumpulan-perkumpulan warga lamongan di Bali maupun bagi masyarakat lamongan pada umumnya ketika ia kembali ke kampung halaman, karena ditangan pemuda lah harapan cita-cita pendahulu lamongan ini bergantung, dan ditangan pemuda pula masa depan lamongan ini berada, Tutupnya. jcnur