Tim Advokasi Hanura Minta Fasum AMO Dikaji Ulang, Buntut Tewasnya Pelajar SMP Akibat Kesetrum Air PDAM
KataBali.com -Insiden tewasnya Rendi Rizaldi, 13, pelajar kelas VII SMP Negeri 2 Denpasar, Kamis (13/4) sore akibat tersengat listrik saat hendak mengkonsumsi Air Minum Otomatis (AMO) milik PDAM di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar terus mengundang keprihatian dan penyesalan. Bahkan atas kamatian Rendy, juga mengundang simpati dari Fraksi Partai Hanura DPRD Kota Denpasar.
Melalui tim advokasi DPD Partai Hanura Bali mendesak agar fasilitas umum (Fasum) di seluruh ruang public, khususnya di lapagan Puputan dievaluasi. “Kami turut berduka-cita sekaligus merasa prihatin fasum malah membawa malapetaka bagi masyarakat,” ujar Ketua Fraksi Hanura DPRD Kota Denpasar IB Ketut Kiana, disela-sela memberikan tali asih kepada keluarga korban, di Jalan Letda Jaya Denpasar, Minggu (16/4).
Sementara itu, masih dalam kunjungannya yang didampingi Kordinator Advokasi DPD Hanura Bali Harry Suandana Putra, Ketua DPC Hanura Denpasar Made Kartika dan sejumlah pengurus lainnya, ayah almarhum Rendi, Zaenal Arifin, terlihat masih shock atas tragedi yang menimpa anak pertama dari dua bersaudara itu. Di dalam petak kos kontrakan yang sempit Zaenal yang kesehariannya seorang penjahit ini masih sulit berkata-kata mengingat kepergian siswa kelas I SMPN 2 Denpasar tersebut. Pada kesempatan itu Zaenal pun menerima tali asih dari Hanura.“Kedatangan tim advokasi ini karena kami prihatin dengan kejadian ini. Kami siap mendampingi keluarga korban terkait kasus ini. Dan berharap tidak akan terjadi peristiwa semacam ini lagi menyangkut fasum di ruang publik,” kata Harry.
Sedangkan Made Kartika, mendorong agar Pemkot Denpasar mengkaji semua fasum di ruang publik. “Saya sepakat fasum AMO di beberapa lokasi, seperti di Lapangan Puputan dan Lumintang harus distop dulu operasionalnya sampai dikeluarkan hasil penyidikan dan dipastikan tingkat keamanannya,” kata Kartika didampingi Kadek Dwiek Putra Merdana, Sekretaris DPC Hanura Denpasar.
Melalui DPRD Kota Denpasar, diharapkan juga akan ada langkah serius menindaklanjuti tragedi fasum ini. Harapan itu pun direspon oleh IB Kiana yang kebetulan berada di Komisi III Bidang Pembangunan. “Ya nanti melalui komisi kami akan memanggil para pihak, seperti PDAM Denpasar, dan bila perlu juga memanggil walikota Denpasar,” pungkas Kiana. (jcjy)