Pusat Usulkan 22 Ribu Sipir, Kasus Narkoba dan Pungli Tinggi, Perketat Pintu Utama
KataBali.com -Upaya menekan masalah klasik dan citra buruk kondisi pemsayarakatan khususnya terhadap peredaran gelap narkotika dan pungutan liar (pungli), Kementerian Hukum dan HAM (Menkumham) RI, meminta tegas untuk memperketat penjagaan pintu utama masuk Lapas dan Rutan. Tak hanya itu, dengan tidak sebandingnya antara jumlah petugas dengan tren jumlah narapidana yang dengan makin over kroditnya kondisi lapas dan rutan di hampir seluruh Indonesia, Kemenkumham RI mengusulkan kepada Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), untuk menambah kuota bagi petugas baru untuk ditempatkan di seluruh Lapas dan Rutan sebanyak 22.000 orang.
Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Kemenkumham RI Ilham Djaya seusai menjadi inspektur pada Apel Siaga dan Deklarasi Kami Kerja PASTI Bersih Melayani di Lapas Kelas II A Kerobokan, Jumat (31/3) menegaskan, usulan 22 ribu petugas pengaman lapas dan rutan. “Menpan RB sudah menytujui, hanya tinggal besaran kuotanya. Yang kami usulkan sesuai dengan kekurangan petugas di seluruh lapas dan rutan,”terangnya.
Lebih lanjut, kata Ilham, dasar hitungan dari usulan penambahan petugas pembinaan itu, selain karena tak sebandingnya jumlah tahanan dan napi yang masuk dengan keluar, juga karena banyak petugas yang pensiun dan terjerat kasus. “Meskipun selama ini sudah ada penambahan, namun perbandingan napi dengan yang keluar jauh tak sebanding. Masuk 1.000 orang, keluarnya hanya 500. Sedangkan petugas banyak yang turun karena pensiun ataupun kena kasus dan dipecat karena kasus narkoba dan pungli atau lainnya,”jelasnya.
Padahal kata Ilham, idealnya komposisi perbandingan antara petugas dengan napi atau tahanan yakni 20 petugas : 1 napi atau tahanan. Tetapi kondisinya jauh berbalik. “Sekarang rata-rata di 215 Lapas satu petugas mengawasi 100 napi dan tahanan, malah di Kerobokan dengan 12 petugas, kondisinya satu petugas mengawasi sekitar 140 lebih napi dan tahanan,”jelasnya.
Belum lagi, lanjutnya dengan tingginya kasus narkotika, Ilham menyatakan bahwa saat ini hampir di seluruh lapas rata-rata mencapai 40 persen lebih napi narkotika. “Tidak ada lapas yang tidak ada napi narkotikanya. Semuanya ada. Bahkan paling krodit di daerah seperti Banjarmasin yang over kroditnya mencapai 700 persen, dan Lapas Kerobokan mencapai 500 persen. Ini juga karena persoalan di Lapas sangat kompleks,”jelasnya,
Untuk itu, melalui apel siaga, Ilham mewakili Kemenkumham RI mengajak dan meminta komitmen kepada seluruh jajaran pemasyarakatan, khususnya di Bali serta pada UPTdibawah Kanwil Kumham Bali untuk membangkitkan integritas agar dalam pelaksanaan tugas melayani masyarakat bisa bersih.”Sudah banyak petugas semasa kepemimpinan pak Menkumham Yasonna H Laoly yang ditindak dan dipecat karena narkoba dan pungli. Dan ini kembali kami ingatkan agar komitmen sebagai penegak hukum di pemasyrakatan ini lebih baik ke depan,”tegasnya,
Selain itu, masih terkait upaya menekan peredaran gelap narkotika dan pungli, pihaknya juga menginstruksikan agar pintu masuk sebagai sumber awal dari persoalan yang terjadi di lapas atau rutan diperketat. “Periksa siapapun dan apapun. Bagi yang bertugas baik akan kami beri reward, dan sebaliknya bagi yang nelanggar akan kami tindak dan bahkan pemecatan,”tegasnya,
Sedangkan masih soal peredaran narkotika dan pungli, Kepala Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Bali Ida Bagus K Adnyana, pihaknya menambahkan bahwa Kanwilkumham Bali bersama Divisi Pemasyarakatan terus intensif melakukan tes urine dan sidak baik bagi napi, tahanan maupun petugas.”Tadi juga dengan kapolres, ataupun sebelumnya dengan jajaran penegak hukum di pusat, provinsi maupun pihak BNN di daerah (kabupaten/kota) sudah sepakat untuk terus melakukan upaya pencegahan dan memutus rantai narkotika. Sanksi jelas, dan kami berkali-kali terus menegaskan bahwa bagi yang nelanggar akan ditindak. Ya beruntung 2017 ini masih nihil,”terangnya diamini Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kumham Bali Surung Pasaribu.
Sementara itu, Kalapas Kelas II A Kerobokan Tonny Nainggolan menambahkan, sebagai bentuk penjagaan ketat pintu utama sebagaimana perintah menkumham RI, pihaknya akan menempatkan petugas dengan kriteria khusus. “Kami seminggu lalu dengan Kanwilkumham Bali juga sudah menggelar latihan khusus, memang ada kekhususan yakni bukan hanya memiliki integritas dan kecakapan, tapi juga petugas yang tidak mau disuap. Mereka seperti janji pak Menteri akan diberikan reward dengan kenaikan pangkat,”pungkasnya. (jcjy)