Ida Pandita Mpu Dhaksa Jaya Tanaya Berpulang Bupati Eka Merasa Kehilangan

KataBali.com  – Berpulangnya Ida Pandita Mpu Dhaksa Jaya Tanaya tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti juga termasuk salah seorang yang merasa sangat kehilangan pinandita dari Griya Pasek Tegal Harum, Desa Pekraman Kaba Kaba, Kediri ini.
Lantaran itu, Minggu (9/4), Bupati Eka menyempatkan diri untuk melayat ke Griya Pasek Tegal Harum. Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Tabanan itu disambut hangat oleh keluarga Ida Pandita Mpu Dhaksa Jaya Tanaya. Hal itu terlihat dari sambutan istri Ida Pandita Mpu Dhaksa Jaya Tanaya, Ida Istri Dhaksa Jaya Tanaya, yang memeluk erat Bupati Eka layaknya anak sendiri.
Kehadiran Bupati Eka di Griya Pasek Tegal Harum saat itu didampingi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat I Gusti Ngurah Alit, Camat Kediri I Made Murdika, serta Perbekel Buwit.
Bupati Eka dalam kesempatan itu mengaku selama ini sangat dekat dengan Ida Pandita Mpu Dhaksa Jaya Tanaya dan sudah seperti keluarga. Sehingga wafatnya Ida Pandita memberikan rasa kehilangan yang besar pada dirinya.
“Selama ini, saya sangat dekat dengan Ida Nak Lingsir. Karena itu, saya merasa sangat kehilangan sekali. Kepada keluarga yang ditinggalkan, saya berpesan agar kepergian Ida Nak Lingsir diterima dengan tabah,” ujar Bupati Eka.
 
Dalam rangkaian prosesi pelebon Ida Pandita, Bupati Eka rencananya di minta ngayah sebagai sangging berbarengan dengan upacara mepetik dan metatah. Rencananya, prosesi pelebon akan dilaksanakan pada 1 Juni 2017 mendatang.

Sementara itu, I Putu Gede Adnyana selaku putra pertama Ida Pandita Mpu Dhaksa Jaya Tanaya menyebutkan bahwa orang tuanya meninggal karena faktor kondisi tubuh yang menurun. Kondisi itu ditambah lagi dengan anemia atau kekurangan darah.
Sebelumnya, Ida Pandita sempat menjalani rawat inap di Rumah Sakit Sanglah selama satu minggu. Namun bertepatan dengan Sugihan Jawa, Ida Pandita kemudian kembali ke rumahnya.
Pasca itu, Ida Pandita sempat menjalankan aktivitasnya yakni upacara ngenteg linggih di Pura Puseh Kaba kaba pada 26 April 2017. Setelah itulah, kondisi Ida Pandita kembali memburuk. Hingga akhirnya, beberapa hari kemudian, Ida Pandita menghembuskan nafas terakhirnya.
Rencananya, salah satu prosesi pelebon yakni upacara mangkisan di geni akan dilaksanakan pada 14 April mendatang. Upacara tersebut dilaksanakan mengingat adanya upacara ngenteg linggih di pura desa setempat. Sesudah upacara tersebut, abu jenazah akan dibawa ke segara atau laut dan disambung pada 1 Juni 2017 dengan upacara pelebon.
Dalam kesempatan itu, Putu Gede Adnyana atas nama keluarga besar menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak bila selama Ida Pandita Mpu Dhaksa Jaya Tanaya memiliki kesalahan.
Almarhurm Ida Pandita Mpu Dhaksa Jaya Tanaya meninggalkan istri dan empat orang anak. hmtb

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *