Perbekel dan Bendesa Adat se-Kecamatan Selemadeg Bulat Dukung KBS
KataBali.com – Reses masa persidangan III tahun sidang 2016-2017, Anggota Komisi X DPR RI DR. Ir. Wayan Koster, MM langsung turun menemui kostituen menyerap aspirasi. Seperti yang dilaksanakan, Sabtu lalu dengan Perbekel dan Bendesa Adat se-Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Dalam dialog, Koster banjir dukungan menjadi Gubernur Bali tahun 2018. Spanduk kebulatan tekad langsung menyambut Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
‘Masyarakat Selemadeg Sepakat Bulat Tekad Mendukung KBS (Koster Bali Satu) 2018’, demikian tulisan pada spanduk yang menyambut KBS yang hadir didampingi pengurus DPD PDI Perjuangan Bali IGN Kesuma Kelakan, I Made Supartha dan I Gusti Agung Suryadana. Tampak juga hadir Ketua DPRD Tabanan Ketut ‘Boping’ Suryadi, serta sejumlah pengurus Fraksi PDI Perjuangan DPRD Badung.
Dukungan nyata-nyata dilontarkan Ketua Forum Perbekel se- Kecamatan Selemadeg Drs. I Wayan Arsa Wikanta. Perbekel Desa Selemadeg ini menegaskan siap mengantarkan KBS menuju Gubernur Bali tahun 2018. “Kami sudah kenal siapa bapak, bagaimana perjuangan bapak selama ini. Harapan kami setelah nanti menjadi Gubernur bisa membawa kemajuan untuk kami-kami ini yang hidup di desa,”katanya.
Dukungan bulat tak hanya dari Selemadeg, Boping yang nota bena kader PDI Perjuangan ini mengungkapkan Kecamatan Pupuan juga bulat mendukung KBS. Dukungan bulat menurutnya tak hanya dari Kecamatan Selemadeg, masyarakat Kecamatan Pupuan juga siap mengantarkan KBS sebagai Gubernur Bali. “Jadikan KBS Gubernur, Bali pasti ajeg. Bagi PDI Perjuangan tidak hanya sekedar merebut jabatan, tapi bagaimana menjaga Bali,”ujarnya.
Sementara itu KBS menegaskan, Kabupaten Tabanan yang mayoritas penduduknya hidup dari sektor pertanian, harus mendapatkan perhatian lebih serius. Melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) yang telah dicanangkan pada 7(tujuh) Kabupaten/Kota di Bali yang kepala daerahnya Kader PDI Perjuangan, pembangunan akan dilakukan dari hulu ke hilir, tidak parsial atau sepotong-sepotong. Politisi asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini mengatakan kesejahteraan petani bisa dimulai dengan pembangunan secara tearah dan terfokus pada pembangunan perekonomian sesuai potensi di Desa.
“Pemerintah harus memfasilitasi dan memberdayakan semuanya. Mulai dari segi regulasinya, maupun kebijakan pendukung untuk peningkatan perekonomian masyarakat Desa,”terangnya. Pemerintah juga membuatkan regulasi agar pengusaha-pengusaha khususnya pada sektor pariwisata seperti hotel dan restauran diwajibkan menggunakan produk lokal. “Kalau ada yang menolak untuk menggunakan produk pertanian lokal, perpanjangan izin usahanya tdak akan kita berikan,”tegasnya.
Berikutnya KBS juga mengatakan, adat, budaya harus dipertahankan, yang merupakan modal utama sektor pariwisata di Bali. Wisatawan datang ke Bali karena kekuatan adat, agama, tradisi dan budayanya. Maka hal tersebut menurut KBS harus dijaga disemua level. “Perkuat Desa adat sebagai lembaga untuk membangun adat agama, tradisi dan budaya, dengan regulasi dan anggaran yang benar, sehingga taksu Bali tetap terpelihara,”kata KBS seraya menambahkan membangun Bali dengan Desa Dinas dan Desa Adat yang diperkuat dengan regulasi tersendiri. (jcgj)