Penyesuaian Beasiswa Miskin bagi Siswa SMK/SMA Swasta Bertujuan untuk Pemerataan
KataBali.com -Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede
Mahendra Putra angkat bicara terkait sorotan terhadap kebijakan
Pemprov mengurangi nominal beasiswa miskin khususnya bagi SMA/SMK
swasta yang dimuat di sejumlah media.
Mengutip keterangan dari Dinas
Pendidikan Provinsi Bali, dia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut
bertujuan untuk menyamakan besaran beasiswa yang diterima siswa miskin
yang tercover dalam Kartu Indonesia Pintar (KIP). Demikian diutarakan
Dewa Mahendra dalam keterangan persnya, Rabu (8/3).
Pendidikan Provinsi Bali, dia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut
bertujuan untuk menyamakan besaran beasiswa yang diterima siswa miskin
yang tercover dalam Kartu Indonesia Pintar (KIP). Demikian diutarakan
Dewa Mahendra dalam keterangan persnya, Rabu (8/3).
Lebih jauh dia memaparkan, pada tahun anggaran 2017 Pemprov mengambil
kebijakan menyesuaikan besaran beasiswa miskin yang diterima siswa
SMA/SMK swasta. Sebelumnya, siswa miskin SMA memperoleh beasiswa
sebesar Rp. 2 juta/tahun, sementara siswa miskin SMK memperoleh
beasiswa sebesar Rp. 3,2 juta/tahun.
kebijakan menyesuaikan besaran beasiswa miskin yang diterima siswa
SMA/SMK swasta. Sebelumnya, siswa miskin SMA memperoleh beasiswa
sebesar Rp. 2 juta/tahun, sementara siswa miskin SMK memperoleh
beasiswa sebesar Rp. 3,2 juta/tahun.
Mulai tahun ini, beasiswa miskin
bagi siswa SMA/SMK swasta disesuaikan menjadi Rp. 1 juta. Selain
menyesuaikan dengan kebijakan pusat (program KIP,red), kebijakan ini
juga bertujuan menghindari munculnya kecemburuan antara sekolah negeri
dan sekolah swasta.
bagi siswa SMA/SMK swasta disesuaikan menjadi Rp. 1 juta. Selain
menyesuaikan dengan kebijakan pusat (program KIP,red), kebijakan ini
juga bertujuan menghindari munculnya kecemburuan antara sekolah negeri
dan sekolah swasta.
“Intinya biar tidak ada perlakuan beda antara
sekolah negeri dan swasta,” ujarnya.
sekolah negeri dan swasta,” ujarnya.
Lebih dari itu, dengan pengurangan nominal beasiswa, maka jumlah
penerima beasiswa miskin akan semakin banyak dan merata. “Kalau dengan
Rp. 1 juta, anak miskin yang bisa dibantu sebanyak 100 orang. Kalau
beasiswanya Rp. 3 juta, yang dapat hanya 30 anak,” ujarnya memberi
gambaran.
penerima beasiswa miskin akan semakin banyak dan merata. “Kalau dengan
Rp. 1 juta, anak miskin yang bisa dibantu sebanyak 100 orang. Kalau
beasiswanya Rp. 3 juta, yang dapat hanya 30 anak,” ujarnya memberi
gambaran.
Namun demikian, dia menilai masukan dari anggota dewan untuk
mengembalikan besaran beasiswa bagi siswa SMA/SMK swasta merupakan
sesuatu yang wajar. Untuk itu, Pemprov Bali tetap akan melakukan
kajian terhadap masukan tersebut.
mengembalikan besaran beasiswa bagi siswa SMA/SMK swasta merupakan
sesuatu yang wajar. Untuk itu, Pemprov Bali tetap akan melakukan
kajian terhadap masukan tersebut.
Pada bagian lain, Dewa Mahendra menginformasikan bahwa pada Tahun
Anggaran 2017, Pemprov mengalokasikan anggaran beasiswa miskin sebesar
Rp. 8 miliar. jchbb
Anggaran 2017, Pemprov mengalokasikan anggaran beasiswa miskin sebesar
Rp. 8 miliar. jchbb