Pendidikan Berkualitas akan Menghasilkan SDM yang Memiliki Komitmen Kebangsaan
KataBali.com – Membangun dunia pendidikan melalui guru adalah human investment atau investasi manusia. Investasi yang hasilnya baru dirasakan dalam jangka panjang. Dengan tenaga guru yang baik, pendidikan di Indonesia akan semakin berkualitas, dan mencetak SDM yang memiliki komitmen kebangsaan.
Hal ini ditegaskan Anggota Komisi X DPR RI DR. Ir. Wayan Koster, MM saat sebagai pembicara dalam Dialog Kebangsaan sebagai rangkaian Pelantikan Pengurus Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Badung, di Kuta beberapa waktu lalu.
Selain Koster yang kini lebih dikenal sebagai KBS (Koster Bali Satu) dalam Dialog Kebangsaan turut sebagai pembicara Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Bali KH Mustofa Amin, Ketua Wilayah Pergunu Sulawesi Selatan Prof. DR. Asy’ari dan Kasat Intelkam Polres Badung AKP I Wayan Wetem, SH. Lebih lanjut, KBS menyampaikan, dirinya saat baru duduk sebagai anggota DPR RI sudah sudah berperan sebagai perancang Undang- Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang ini memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi guru dan dosen. Berkat adanya UU Guru dan Dosen, sekarang guru dan dosen sudah memperoleh tunjangan profesi sehingga penghasilan dan kesejahteraan guru dan dosen meningkat.
Namun demikian, Ketua DPD PDI Perjuangan Provensi Bali ini mengungkapkan belum semua ketentuan dalam UU 14/2015 dilaksanakan. Salah satunya mengenai penghargaan bagi guru diluar sertifikasi, yaitu jaminan pendidikan dan kesehatan bagi guru.
“Misalkan guru memiliki anak, maka anaknya harus bisa mengikuti pendidikan sampai tuntas dengan dibiayai oleh negara. Mereka juga harus diberikan jaminan kesehatan yang memadai,”kata Koster. Namun, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh negara, ketentuan tersebut belum bisa dilaksanakan. KBS membeber dari 3 juta guru dimana sekitar 2 juta yang telah memenuhi syarat sertifikasi, anggaran negara yang dikeluarkan untuk pembayaraan tunjungan profesi guru di seluruh Indonesia pada tahun 2017 sebesar Rp 57 truliun.
Banyak pihak, kata dia, kemudian bertanya apakah dunia pendidikan di Indonesia sudah semakin berkualitas, dengan besarnya anggaran yang telah dikeluarkan. KBS menegaskan, membangun dunia pendidikan termasuk guru adalah human investment, investasi manusia yang hasilnya baru dirasakan dalam jangka panjang.
“Dengan guru yang bagus, maka pendidikan di Indonesia akan semakin berkualitas, untuk mencapai tujuan nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa, memiliki generasi dengan kecakapan hidup, berkompeten, profesional dan berdaya saing,”jelas KBS.
KBS yang saat ini melaksanakan masa reses persidangan III tahun sidang 2016-2017 menambahkan, pendidikan yang berkualitas sangat mendukung kehidupan berbangsa dan bernegara, baik sesuai dengan kurikulum pendidikan maupun diluar kurikulum, seperti pendidikan kulikuler maupun ekstrakulikuler.
Dengan pelaksanaan pendidikan yang berkualitas dari tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK baik negeri maupun swasta, tidak hanya akan menghasilkan SDM yang berkompeten, profesional dan memiliki daya saing dalam dunia kerja, tapi juga memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, dengan melaksanakan 4 (empat) Komitmen atau Konsensus Kebangsaan, yaitu Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. Dimana yang akhir-akhir ini diguncang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Peristiwa-peristiwa tersebut menurut KBS, adalah sebagai proses dan ujian buat rakyat Indonesia, dan diyakini akan bisa mengatasi, sehingga tidak mengganggu jalannya pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Ketua Pergunu Badung Ipandi menjelaskan, dialog kebangsaan yang dilaksanakan setelah melihat kondisi bangsa yang hampir tercabik-cabik oleh paham-paham islam radikal. Makan NU dan Pergunu nerasa terpanggil untuk menangkal paham-paham libralisme dan terorisme yang mengancam Indonesia.
“Kami harapkan para guru-guru NU akan menjadi pionior yang akan membawa bangsa ini pada bingkai ke-Indonesiaan dan perdamaian,”ujarnya. Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Pengurus Wilayah NU Provinsi Bali H. Abdul Aziz, para Kiai dan Ustad,Gerakan Pemuda Anzor, Muslimin dan Muslimat NU, serta pelajar dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Denpasar. (jchb)