Pastikan Program Bali Mandara Berjalan Baik, Pastika Kunker ke Gianyar
KataBali.com -Masalah kemiskinan masih menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Bali. Untuk memastikan program-program berjalan dengan baik dan sekaligus mengakomodir permasalahan di lapangan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Gianyar, Jumat (3/2).
Kedatangan Gubernur Bali disambut dengan antusias masyarakat di Bale Banjar Angkling Desa Babakan Kecamatan Gianyar. Suasana hujan deras tidak menyurutkan semangat ‘simakrama’ masyarakat dengan Gubernur Bali. “Saya sungguh merasa bahagia, gembira, sekaligus juga terharu, melihat saudara-saudara dalam situasi cuaca seperti ini masih berkenan hadir disini,” kata Pastika mengawali sambutannya.
Sebelumnya dalam laporannya, Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata menyatakan di Kabupaten Giayar telah mengalami penurunan angka kemiskinan. Pada tahun 2015 angka kemiskinan sebesar 4,43 persen turun menjadi 4,15 persen di tahun 2016 atau turun 0,19 persen.
Menanggapi hal ini Gubernur Pastika yakin Kabupaten Gianyar akan mampu menurunkan angka kemiskinan lebih dari itu. “Tergantung kemampuan kita untuk memfokuskan program-program yang ada pada titik-titik ‘grafitasi’. Jadi mana yang paling berat, mana yang paling miskin itulah yang kita keroyok,” ujar Pastika.
Lebih lanjut Pastika menjelaskan, konsep itu merupakan ide dilaksanakannya program Gerbangsadu Mandara. Gerbangsadu dimulai dari desa-desa di Bali yang angka kemiskinannya diatas 35 persen. Pada tahun 2012 ada 82 desa yang kemiskinannya diatas 35 persen yang sudah mendapat program Gerbangsadu. Setelah itu baru ditangani desa-desa yang angka kemiskinannya diatas 25 persen, kemudian turun lagi yang diatas 15 persen. Akhirnya sampai saat ini yang sudah mendapat Gerbangsadu lebih dari 200 desa dari 700-an desa.
Pastika optimis, apabila fokus dalam melaksanakan program pengentasan kemiskinan, di sisa masa jabatannya Bupati Gianyar akan mampu menurunkan angka kemiskinan sampai 3, 75 persen.
Kepala Desa Bakbakan, Ketut Darsa menyampaikan berdasarkan data BPS angka kemiskinan di desanya sebanyak 475 KK. Setelah mendapatkan program Gerbangsadu pada tahun 2014, kemiskinan turun menjadi 400 KK, sehingga desanya mendapat Juara II dalam rangka pengentasan kemiskinan. Hingga saat ini masyarakat yang miskin di desanya tersisa hanya 250 KK. “Sebab memang program Gerbangsadu itu memang program dalam rangka mengentaskan kemiskinan,” ujarnya.
Untuk bedah rumah, Darsa menjelaskan dari pantauannya rumah yang layak dibedah sebanyak 70 rumah. Sampai saat ini sudah 54 rumah yang mendapat bantuan bedah rumah, sehingga yang tersisa tinggal 16 unit. Untuk itu pihaknya mohon agar desanya mendapat bantuan bedah rumah untuk yang tersisa tersebut. Permasalahan lainnya yang disampaikan mengenai JKBM yang terintegrasi dengan JKN dikhawatirkan akan memunculkan masyarakat miskin baru karena tidak bisa membayar jaminan kesehatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Gubernur Pastika memastikan Program Bedah Rumah akan dituntaskan sampai tahun 2018, sehingga diakhir masa jabatannya diharapkan sudah tidak ada lagi rumah yang tidak layak huni. Mengenai persoalan kesehatan, Pastika memberikan solusi agar sebanyak 250 KK miskin dicek kembali berapa yang sudah mendapatkan PBI, sehingga sisanya akan dibayar oleh Pemprov.
“Kita tetap menolong orang yang miskin tadi, kita menyiapkan Rp 115 miliar tahun ini. Jadi JKBM tetap ada, tapi yang menyelenggarakan BPJS dan untuk orang yang betul-betul miskin,” katanya. Pastika meminta agar para kepala desa segera mengurus masyarakat miskin untuk didaftarkan oleh Dinas Sosial di masing-masing kabupaten/kota.
Kepala Desa Pupuan, Wayan Sumatra, memaparkan saat awal kepemimpinannya di desanya sebanyak 693 KK miskin. Pihaknya bersyukur dengan adanya Gerbangsadu dan dengan adanya BUMDes sudah sangat terbantu. Sejak BUMDes dibentuk pada tahun 2015, sampai saat ini asetnya sudah mencapai Rp2 milyar. Bahkan kini masyarakatnya yang akan sekolah, dengan dana BUMDes siap membiayai talangan kuliah selama empat tahun. Pada kesempatan tersebut Sumatra meminta bantuan bedah rumah sebanyak 59 unit dan mohon dapat dibantu sarana pendidikan terutama tingkat SMP dan SMA. JcHBl