Para Pihak Sepakat Evaluasi KPU Buleleng
KataBali.com -Para pihak sepakat, meski tak mempersoalkan hasil rekapitulasi tahap akhir tingkat kabupaten, pada Pilkada Buleleng 2017, akan tetapi sebagai sebuah catatan dari penyelenggaraan hajatan demokrasi lima tahunan, para pihak baik penyelenggara (KPU dan Bawaslu), pasangan calon (paslon), tim pendukung paslon, ataupun partai politik (parpol) pendukung sama-sama sepakat untuk memberikan catatan guna dilakukan evaluasi.
Seperti halnya disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta. Sebagai parpol pendukung paslon Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (SURYA), pihaknya mengaku cukup menerima hasil rekapitulasi akhir tingkat kabupaten. Bahkan, meski belum ada pelantikan, sebagai bentuk sportifitas dalam kompetisi Pilkada, pihanya mengucapkan selamat bagi paslon petahana Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sudjitra (PASS) yang kembali memenangkan pertarungan.
“Kami Demokrat Bali mengucapkan selamat kepada pasangan calon yang secara real count baik oleh Tim SURYA sendiri di Buleleng juga kepada teman-teman media yang sudah menampilkan keunggulan PASS, saya ucapkan selamat untuk menjalankan visi misinya selama 5 tahun kedepan,”tegasnya.
Akan tetapi terhadap penyelenggaraan, Partai Demokrat memiliki catatan sedikit terhadap penyelenggaraan Pilkada Buleleng 2017. Yakni mengenai rendahnya partisipasi pemilih. Menurutnya, ada beberapa factor yang menyebabkan hal tersebut. Diantaranya kurangnya sosialisasi, adanya batasan-batasan bagi pasangan calon. “Kami memang menyoroti tingkat partisipasi pemilih yang tergolong kecil dan angka golput yang tinggi,”paparnya,
Sedangkan secara terpisah, Sekretaris DPD I Partai Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry menilai bahwa tingginya Golput saat pilkada Buleleng dinilai sebagai kegagalan KPU. “KPU harus segera mengkaji dan mencari jawabannya. Kemudian KPU juga harus segera menyampaikan sejelas-jelasnya dan setransparan mungkin. Ini penting karena menyangkut legitimasi paslon,”ujarnya.
Sementara Ketua Tim Pemenangan PASS Ketut Kariasa Adnyana juga sepakat jika dengan minimnya partisipasi pemilih, pihaknya mendorong agar baik KPU ataupun Panwas sama-sama melakukan kajian.
“Apalagi dana penyelenggaraan Pilkada sangat besar.Partisipasi pemilih yang rendah ini harus benar-benar dicari penyebabnya. Bukan soal calon menang atau kalah. Tapi kenapa jumlah pemilih yang tidak menggunakan haknya bisa sangat kecil. Sementara sudah ada libur nasional dan sebagainya. Ini yang harus segera dijawab,”pintanya.
Atas masukan dan catatan para pihak, Ketua KPU Bali I Dewa Kade Wiarsa Raka sandi juga merespon positif. Menurutnya, sebagai bentuk evaluasi dari seluruh tahapan awal hingga akhir, KPU Bali bersama jajaran KPU Buleleng akan menggelar rapat evaluasi di Kantor KPU Bali.
“Tentu kami tidak bisa langsung melakukan evaluasi. Akan tetapi evaluasi dan LPJ akan kami dengar nanti setelah seluruh tahapan sampai pada tahap pelantikan selesai,”terang Raka Sandi seusai melakukan monitoring proses rekapitulasi tingkat kabupaten di Buleleng.
Selain itu ditambahkan, beberapa poin yang akan dievaluasi khususnya untuk suara tidak sah tu, kata Raka Sandi, selain mengecek proses sosialisasi, juga aspek perilaku pemilih. “Termasuk nanti kami akan dengan LPJ dari ketua KPU Buleleng terkait rendahnya partisipasi pemilih dan lain-lain,”pungkasnya. (jcjy)