NasDem Buka Pencalegan Lebih Awal, Bagi Kader dan Umum, Untuk Pileg 2019
KataBali.com – Meski pemilihan umum legislatif (Pileg) 2019 masih sangat jauh, namun DPW Partai NasDem Provinsi Bali sudah melakukan ancang-ancang dengan menyiapkan piranti sekaligus pendaftaran bagi calon legislatif (caleg). Yang menarik dan sekaligus beda dengan mekanisme yang ada di partai lain saat proses pencalegan dari Partai NasDem, itu yakni selain memberikan kesempatan bagi kader dan pengurus, Partai NasDem juga membuka peluang bagi masyarakat umum di seluruh Bali.
Seperti ditegaskan Ketua DPW Partai NasDem Bali IB Oka Gunastawa. Dikonfirmasi disela Launching Pendaftaran Caleg Partai Nasdem dan Peluncuran Logo “Partai Nasdem Memanggil” di Kantor DPW Partai Nasdem Bali, di Jalan Barito, Renon, Kamis (9/2), pihaknya menyatakan bahwa dalam proses seleksi pendaftaran pencalegan, partainya akan mengedepankan seleksi secara transparan dan sesuai mekanisme hasil survei.
“Tidak ada bayar atau syarat mahar bagi mereka yang mendaftar,”tegas Gunastawa.
Lebih lanjut, Gunastawa menambahkan bahwa NasDem akan segera membuka pendaftaran dan perekrutan para caleg, baik yang akan bertarung di tingkat kabupaten/kota, provinsi (DPRD Bali), ataupun pusat (DPR-RI). Disebutkan, untuk pendaftaran, Gunastawa mengatakan, bahwa pendaftaran caleg akan dibuka mulai 1-31 Maret 2017.
Sedangkan pengumuman akan dilakukan pada Mei 2017. Sedangkan pendaftaran dibuka bagi umum mulai dari kader Nasdem, masyarakat umum, TNI, Polri dan PNS. Namun khusus bagi anggota TNI, Polri, PNS aktof dan yang berasal dari parpol lain akan ada persyaratan khusus dan hanya diberikan porsi sebanyak 20 persen. “Jadi porsinya 80 berbanding 20 bagi PNS, TNI/Polri aktif. Misalnya untuk 9 kursi di DPR RI, kursi untuk mereka yang masih aktif baik di TNI, Polri, PNS dan kader partai hanya 2 persen setelah memenuhi ketentuan dan persyaratan lainnya,” jelasnya.
Selanjutnya, terkait pengumuman pendaftaran, hal itu kata Gunastawa dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada caleg dan kepada masyarakat seluas-luasnya. Proses rekruitmen itu dilakukan sejak awal agar masyarakat mengetahui siapa calonnya dan partai memiliki ruang untuk memperkenalkan calonnya ke masyarakat. Dalam proses rekruitmen ini akan dilakukan tanpa mahar. “Bagi yang menerima mahar akan diberi sanksi yang keras, dan dikeluarkan dari struktur partai. Termasuk bagi mereka yang memberikan mahar juga akan dicoret dari pencalegan. Mahar politik sangat dibenci Nasdem sejak awal,” ujarnya.
Seluruh calon yang mendaftar akan disurvei secara ketat tentang seluruh aspek. Penetapan calon akan dilakukan pada Januari 2018 setelah mempelajari hasil survei dengan segala catatannya. Setelah mendaftar mereka akan diberi ruang dan waktu untuk terjun ke masyarakat. Calon harus siap sosialisasikan dirinya ke masyarakat. Partai juga sudah menetapkan tidak ada skala prioritas bagi para kader yang saat ini sedang berkuasa. Mereka pun, kata Gunastawa wajib mendaftar, mengikuti seleksi seperti biasa. Termasuk akan disurvei dari awal untuk mengikuti proses yang ada.
Menurut Gunastawa, Nasdem perlu belajar banyak dari kebiasaan parpol selama ini. Proses rekruitmen sejak awal dilakukan Nasdem untuk memangkas berbagai anggapan bahwa partai politik ini hanya diperuntukkan bagi kader partai. “Ternyata masih ada banyak orang baik di luar sana yang memiliki elektabilitas, popularitas, kemampuan intelektual yang berkualitas. Parpol yang ada selama ini banyak yang gagal. Mereka merahasiakan caleg, dibatasi pada kadernya, dan kran untuk umum dikunci. Makanya banyak kader yang sudah duduk di kekuasaan akhirnya terlibat berbagai kasus,” paparnya.
Untuk itu, Nasdem harus maju lebih cepat, memberikan kesempatan kepada masyarakat seluas-luasnya. Berpolitik itu serius, gembira, melibatkan banyak orang termasuk rakyat umumnya. Rakyat merasa mereka dilibatkan dan dengan cara ini rakyat semakin dekat dengan partai. Cara ini jauh lebih baik ketimbang partai lain yang menutup pintu untuk kadernya sendiri dan akhirnya kadernya banyak melakukan hal-hal yang di luar dugaan. “Partai yang sudah mapan pun banyak kadernya yang terlibat korupsi. Ini kegagalan partai juga, karena sudah mendidik kadernya menjadi koruptor,” tandasnya.
Sementara itu, terkait target, dengan sudah disiapkannya piranti dan sudah disiapkannya badan pemenangan pemilu, pada Pileg 2019 mendatang, Gunastawa menyatakan bahwa pada Pileg mendatang, NasDem membuat target menjadi partai pemenang. Disebutkan, sebagai partai pendatang baru, NasDem berani sesumbar dengan memancang target cukup fantastis dengan mampu meraih 2 kursi di DPR-RI, posisi ketua atau wakil di DPRD Bali, dan target minimal satu fraksi utuh di DPRD kabupaten/kota di seluruh Bali. (JcJy)