PDIP Ancam PAW Bagi Dewan Narkoba
KataBali.com – Dalam rangka mendukung langkah pemerintah untuk memerangi marak dan masifnya peredaraan narkoba di Indonesia dan Bali pada khususnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Bali I Wayan Koser menginstruksikan kepada jajaran pengurus baik yang duduk di legislatif dan eksekutif serta jajaran pengurus dari tingkat DPD, DPC hingga PAC PDI-P se Bali untuk ikut terlibat.
Bahkan tak hanya itu, sebagai wakil rakyat yang duduk sebagai anggota badan anggaran (Banggar) DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dihadapan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Koster juga akan berjanji untuk mengupayakan untuk mngusulkan dan mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan narkotika.
Penegasan Wayan Koster untuk mendukung langkah pemerintah dan BNN Pusat itu sebagaimana disampaikan disela acara Diskusi Publik bertajuk “Generasi Muda Generasi Tanpa Narkoba” di Auditorium DPD PDI-P Bali, Jalan Banteng Baru, Renon Denpasar, Jumat (13/1).
Lebih lanjut, pada acara diskusi yang juga dihadiri Ketua Umum DPP Granat Henry Yosodiningrat, para ketua DPD, DPC, PAC maupun ketua fraksi, anggota dewan, para pelajar, mahasiswa dan umum, Koster juga menyatakan untuk mengusulkan agar program penanggulangan narkotika menjadi salah satu program utama yang akan dimasukkan dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB).
“Di Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata memiliki masalah besar soal narkotika. Narkotika sudah menjalar dan ada dimana-mana seperti tempat hiburan, cafe, diskotik dan sebagainya. Saya menyadari bahwa selama ini, sebagai kader yang ditugaskan oleh Ketua Umum DPP PDI-P ibu Megawati Soekarnoputri untuk duduk sebagai anggota Banggar DPR-RI sejak 2006 baru menyadari bahwa anggaran penanggulangan narkotika banyak luput dari usulan,”tegasnya.
Untuk itu, dengan masifnya masalah narkoba di Indonesia, politisi yang juga anggota Komisi X DPR-RI dari Fraksi PDIP dapil Bali ini berjanji untuk berjuang di pusat.”Kedepan saya akan sodok untuk anggaran khusus bagi penanggulangan narkotika. Termasuk akan merancang dan membuat kebijakan penanggulangan dan pencegahan narkoba dengan masif pula,”ujarnya disambut tepuk tangan.
Bahkan selaku ketua partai pemenang di Bali, Koster juga akan memerintahkan seluruh jajaran pengurus, kader dan petugas partai khususnya para kepala daerah dari PDI-P untuk mendukung penuh. “Kami siap all out mendukung dan bukan sekedar wacana,”tambahnya.
Apalagi dengan adanya statemen Presiden RI Joko Widodo yang menyatakan, bahwa Indonesia darurat narkoba, maka selaku pimpinan partai dan upaya mendukung komitmen kepala negara, pihaknya juga menghimbau dan mewajibkan kepada seluruh struktur partai dari mulai tingkat provinsi hingga desa melakukan tes bebas narkoba.
“Kalau ada pengurus yang terbukti akan ganti, kalau di legislatif akan di PAW. Simpel dan gak perlu bertele-tele. Kami juga minta dalam memerangi maraknya narkoba, desa adat melakyi hukum adat, awig-awig, atau perarem untuk diperkuat. Kalau usaha ini berhasil maka kepala daerah yang dapat nama baik juga. Sebaliknya kalau gagal kami (PDIP) yang akan kena dampaknya,”ujarnya.
Sedangkan Kepala BNN Pusat Komjen Pol Budi Waseso pada kesempatan kemarin menegaskan bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara dengan pangsa pasar narkoba terbesar dunia. Tak hanya itu, jenderal berpangkat bintang tiga dipundak ini juga tak menampik jika Indonesia yakni Denpasar dan Yogyakarta menjadi pemasok besar narkotika ke Australia. “Mari semua pihak baik para menteri, seluruh elemen partai, aparat TNI maupun Polri baik dari tingkat atas sampai bawah komitmen untuk perang terhadap narkoba,”ajaknya.
Selain itu, ia juga meminta agar aparat tegas dan siap tembak bagi para pelaku narkotika. “Saya juga sedang memikirkan bagaimana Indonesia seperti Aceh benar-benar zero dari narkoba,”tegas mantan Kabareskeim Mabes Polri kelahiran Pati, Jateng.
Sementara itu, dalam diskusi kemarin, DPD PDIP Bali juga mengundang ketua umum DPP Granat Henry Yosodingrat. Selain menyampaikan testimoni dengan pengalaman kelamnya mendidik anak yang terjerat narkoba.
Pada kesempatan itu, pengacara gaek yang kini menjabat sebagai anggota Komisi II DPR-RI dari Fraksi PDIP dari Dapil Lampung II ini, menyatakan bahwa berdasarkan data yang dimiliki Granat tidak ada satupun daerah di Indonesia mulai dari desa hingga tingkat provinsi yang bersih dan bebas dari peredaran narkoba. Termasuk Bali yang merupakan tujuan wisata dunia.”Apalagi Bali, sudah barang tentu sangat marak peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.
Bahkan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba khususnya di Bali sampai kelapisan masyarakat. Baik dari kalangan remaja, sekolah, profesianal, dan oknum-oknum aparat. “Dan di Bali peredarannya sampai ke desa dan kampung. Saya tahu persis itu,” paparnya.
Untuk itu, sebagai aktifis, dirinya meminta kepada semua pihak seperti BNN pusat, BNN Provinsi Bali, BNN se-kabupaten/kota, dan aparat kepolisian harus ekstra ketat terhadap pengawasan serta penindakan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Sehingga, harus ada program prioritas dari pemerintah terkait hal itu. Disamping itu, peran semua pihak khususnya masyarakat sangat diperlukan.(JCJy)