PDIP Denpasar Tolak Paket Koster-Cok Ace , Usulkan Rai Mantra Jadi Wakil
KataBali.com -Deklarasi paket calon gubernur dan wakil gubernur I Wayan Koster- Tjokorda Arta Ardhana Sukawati (Cok Ace) di Pemilihan gubernur (Pilgub) Bali 2018 memicu polemik. Para kader dan pengurus DPC PDI Perjuangan (PDIP) Denpasar menolak. Sebaliknya, para kader dan pengurus menginginkan agar deklarasi paket Koster-Cok Ace dihapus dan diganti dengan IB Rai Dharmawijaya Mantra.
Munculnya riak dan polemik pasca deklarasi paket Koster-Cok Ace sebagao cagub-cawagub pada pilgub 2018 itu sebagaimana disampaikan salah satu kader PDIP Denpasar, Kamis kemarin (22/12). Menurut kader PDIP asal Denpasar ini, alasan penolakan paket Koster-Cok Ace dinilai tak akan membantu dan berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas pasangan calon di Pilgub.” Cok Ace tidak akan memberikan pengaruh apa-apa dan tidak layak jual lagi pada perhelatan Pilgub,”tegasnya dengan mewanti-wanti agar namanya tidak dikorankan.
Selain itu, alasan lain pebolakan paket itu, karena PDIP Denpasar ingih menawarkan dan mengusulkan adanya calon sendiri.”ini adalah semangat kader. Kami juga ingin mengajukan calon dari Denpasar dan calon yang kami usung benar-benar layak jual dan sudah teruji,”ujarnya.
Ditanya siapa calon yang ingin diajukan, lanjut kader partai berlambang “Banteng Moncong Putih” ini disebutkan tegas dan pasti, IB Rai Dharmawijaya Mantra. Alasannya? Kata dia, Rai Mantra yang juga Walikota Denpasar ini sudah menjadi bagian dari PDIP Denpasar. Hanya saja beliau tidak mau dan tidak pernah menonjolkan diri sebagai bagian dari PDIP.
Dalam hitungannya, kata kader, jika Koster ingin ditandemkan dengan Cok Ace besar kemungkinan dengan mudah dikalahkan oleh pasangan IB Rai Mantra siapapun yang nanti menjadi paketnya. Dari dialog dan komunikasi yang dibangun kader PDI Perjuangan di Denpasar, IB Rai Mantra siap maju akan tetapi masih bertahan untuk menjadi orang nomor satu bukan sebagai Wakil. “Beliau masih menginginkan menjadi orang nomor satu, terus terang itu kendala kader yang belum bisa mencapai kata sepakat,”bebernya.
Untuk itu, dengan masih blundernya usulan itu, PDIP Denpasar berharap agar PDIP bisa melakukan pendekatan baik oleh kader maupun secara langsung oleh Wayan Koster sendiri. “PDIP di Denpasar tetap menginginkan agar Koster tandem dengan Rai Mantra. Mengkombinasikan Bali utara dan Bali selatan. Dalam hitung-hitungannya keberadaan suara di Denpasar jauh lebih besar ketimbang di Gianyar,”tegasnya.
Sementara salah seorang kader Partai Gerindra DPRD Bali Wayan Tagel Arjana juga menyampaikan, jika Partai Gerindra juga sedang melakukan pendekatan pada Walikota Denpasar ini. Gerindra menginginkan IB Rai Mantra ditandemkan dengan kader Gerindra untuk Pilgub 2018 mendatang.
Politisi Gianyar yang juga Wakil Ketua Komisi I DPRD Bali ini menambahkan, kalau Cok Ace sendiri di Gianyar memang sudah menjadi macan ompong. Fiodalismenya sangat keras dan itu yang ingin dikikis habis oleh masyarakat ke depan. Disamping itu, masyarakat sudah banyak yang kecewa ketika beliau memimpin Gianyar beberap waktu lalu. Masyarakat Gianyar sudah kecewa dan tidak mungkin mendapat pilihan di hati rakyat Gianyar.
Selain itu lanjutnya, ketika menjadi bupati Gianyar banyak program pembangunan yang tidak jalan sehingga kesan dimasyarakat Cok Ace sudah banyak berbohong membohongi masyarakat. “Seperti orang Gianyar bilang ‘Kuluk ngamah kacang, uluk uluk ci cang,”pungkasnya berseloroh.(JCJy)