Antisipasi Ancaman Multidimensi, Presiden Serukan Konsep Bela Negara Dalam Peran dan Profesi Warga Negara
KataBali.com – Tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa saat ini sudah semakin mengkhawatirkan dan berkembang kearah multidimensi. Karakter ancaman yang muncul sering kali bersumber dari ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya baik bersifat fisik maupun non fisik sehingga melahirkan ancaman-ancaman nasional seperti korupsi, narkoba, ekstrimisme, terorisme dan lainnya. Dalam menanggulangi hal tersebut dibutuhkan upaya bela negara yang tidak hanya mengandalkan senjata melainkan dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi yang dimiliki setiap warga negara, seperti pengabdian seorang guru, bidan dan tenaga kesehatan yang tengah berjuang melakukan tugasnya di pelosok Tanah Air.
Demikian terungkap dalam sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun pada Upacara Peringatan Ke-68 Hari Bela Negara di Kabupaten Gianyar, bertempat di Lapangan Astina Gianyar, pada Senin (19/12).
Lebih lanjut, dalam sambutannya presiden juga mengungkapkan bahwa wujud bela negara saat ini bisa berbeda dengan bela negara masa lalu terlebih di era kompetisi global yang saat ini sedang berkembang. Namun nilai-nilai kepahlawanan yang dibutuhkan masih tetap sama, yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara serta setia kepada Pancasila. Menurutnya, terdapat beberapa upaya dalam bela negara seperti melawan aksi pencurian ratusan juta ton ikan per tahun di perariran Indonesia, upaya untuk bisa tegak berdiri di kaki sendiri secara ekonomi dengan mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan menjadi wiraswasta, upaya melawan ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan dan keterlibatan anak-anak muda yang kreatif yang peduli lingkungan serta menegakkan kebhikenaan juga merupakan bentuk mulia dari bela negara.
Untuk memperkuat nilai-nilai bela negara dan untuk mengimplementasikan hak-hak warga negara dalam pembelaan negara tersebut, maka pemerintah melalui Kementrian Pertahanan telah meyelenggarakan Program Pembentukan Kader Bela Negara. Jokowi mengatakan, bahwa tujuan program tersebut bertujuan untuk mewujudkan terbentuknya kader bela negara yang memiliki kesadaran sikap dan perilaku yang menjungjung tinggi pentingnya aktualisasi nilai-nilai dasar bela negara. Ia berharap para kader yang berasal dari generasi muda di Indonesia ini, diharapkan mampu menularkan virus nilai-nilai bela negara kepada masyarakat di wilayah masing-masing serta lingkungan tugas dan pekrjaanya. Dengan demikian akan terwujud implementasi dari gerakan nasional bela negara, karena dengan kekuatan rakyat maka bangsa Indonesia akan mampu menghadapi segala jenis ancaman dan tantangan.
Upacara dihadiri oleh Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata, Legium Veteran Republik Indonesia di Provinsi Bali, Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Kapolres Gianyar, SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar, TNI/POLRI, para guru dan pelajar di lingkungan Kabupaten Gianyar. (JCHBl)