Gubernur Tolak Permohonan Maaf Aridus
KataBali.com -Kasus dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik dengan tersangka Made Sudira alias Aridus Jiro nampaknya membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika Marah. Alasan kemarahan Pastika atas kasus ini diakui bukan semata karena kepentingan atau kebencian yang ditujukan pada perorangan, melainkan kemarahan Pastika memuncak karena ia takut dari dampak yang ditimbulkan dari status di dalam akun facebook Aridus Jiro “nganget don bingin” (mengambil daun beringin) memicu kemarahan publik. Untuk itu, ia pun menyatakan belum bisa menerima alias “menolak” permintaan maaf dari kasus Aridus Jiro yang kini sedang dalam proses sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Denpasar.
Tak hanya itu, Pastikan tetap kukuh dengan pendapatnya bahwa bukan hanya persoalan dari dampak status Aridus yang bisa menebar kemarahan dan kebencian publik, akan tapi dengan akunya palsu, ia juga menilai jika Aridus telah melakukan pemalsuan identitas.”Orang-orang seperti ini yang menebar kebencian bisa membuat rusak negara seperti yang sedang terjadi sekarang ini. Aridus Jiro dengan nama aslinya Made Sudira sampai saat ini belum pernah menyampaikan permintaan maaf secara langsung pada saya. Sebaliknya menyuruh orang angkat bicara di media. Saya sendiri juga tidak pernah berharap dia meminta maaf tetapi meminta maaf pada bangsa dan negara ini,”jelas Pastika menjawab pertanyaan anggota Komisi II DPRD Bali AA Ngurah Adhi Ardhana, dalam rapat gabungan antara eksekutif dengan legislative, di gedung lantai 3 DPRD Bali, Selasa (22/11).
Munculnya tanggapan gubernur atas kasus Aridus Jiro itu bermula saat AA Ngurah Adhi Ardhana menanyakan berbagai persoalan terkait pembahasan APBD Bali 2017. Namun pada pertanyaan terakhirnya, Adhi Ardhana menanyakan kasus Made Sudira asal Denpasar. “Saya sebagai wakil masyarakat Kota Denpasar di DPRD Bali, menerima keluhan mengenai pencemaran nama baik oleh Bapak Made Sudira (Aridus). Sebagai wakil kota Denpasar saya menyampaikan permintaan maaf beliau. Beliau juga sudah menyampaikan permintaan maaf di media sosial dan bersikap yang baik dengan menghapus status tersebut. Sekarang beliau sedang sidang praperadilan, saya minta Pak Gubernur memaafkan beliau dan fokus membangun daripada memperkarakan warga kita,”pinta Gung Ashi-sapaan Adhi Ardhana.
Menanggapi pertanyaan yang terakhir tersebut, Gubernur juga tampak sedikit meninggi. Ia pun kemudian menyampaikan jawabannya. Bahkan gubernur meminta supaya media mencatatnya dengan baik. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan bahwa Aridus sebenarnya bukan mencemarkan nama baik. Pertama, Aridus sudah melakukan pemalsuan terhadap identitas diri. Bahwa di Dinas Catatan Sipil tidak ada tercatat KTP atas nama Aridus. Kedua, dengan identitas yang tidak jelas, Aridus melakukan pemalsuan dalam akun-nya dan sudah menyebarkan kebencian yang berbau sara. “Kebiasaan buat akun palsu. Kalau pakai akun bener tidak akan berani maki orang. Harusnya polisi begitu datang Aridus tanya mana KTPnya, tempat dan tanggal lahir dimana, kalau KTP nya atas nama Sudira, lantas Aridus mana? Itu sudah pidana itu pemalsuan identitas. Belum lagi maki-maki orang, itu bukan pencemaran nama baik tetapi penyebaran berita bohong dan penyebaran kebencian,”bebernya dengan nada sedikit keras.
Apa yang disampaikan dalam media social tersebut oleh Aridus, membuat masyarakat Bali marah sehingga gubernur mengkhawatirkan, kalau sampai masyarakat marah gara-gara tidak bisa ‘ngangget don bingin’ (tidak bisa memetik daun beringin lagi, red) di Jaya Sabha, masyarakat bisa datang melakukan perusakan seperti yang terjadi pada kasus Tanjung Balai di Medan. Kalau orang Denpasar marah nanti bagaimana? Siapa yang jamin, bisa saja orang datang ke Jaya Sabha dan menghancurkan Jaya Sabha Kita jadi ingat kasus Tanjung Balai karena suara azan orang komplain kemudian 11 wihara dibakar. “Siapa yang bisa menjamin, kalau orang Denpasar marah, datang kemudian menghancurkan Jaya Sabha dan dibakar. Itu persoalannya,”imbuhnya.
Gubernur pun berharap masyarakat mengerti proses hokum dan sampai saat ini Aridus sendiri belum pernah menyampaikan permintaan maaf secara langsung melainkan lewat orang dan ngomong di media. “Persoalan nanti, ada pembicaraan dengan Gung Adhi tentu beda persoalannya,”pungkas Pastika. (JCJy)