Ayu Pastika Garap Drama Tari Kolosal “Godaan Dunia” Meriahkan GSAP di Taman Budaya

 

KataBali.com – Program Gelar Seni Akhir Pekan  (GSAP) Nawanatya yang diselenggarakan setiap akhir pekan di Taman Budaya Denpasar, kali ini terasa sedikit istimewa . Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika berkesempatan mengisi gelaran  tersebut dengan menampilkan pagelaran Drama Tari Kolosal berjudul “Godaan Dunia”, yang ditampilkan  di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar pada Sabtu lalu (22/10).

 

Garapan yang melibatkan sejumlah PNS dilingkungan Pemprov Bali ini mengadopsi kisah Ramayana, ketika Ramatengah menjalani  pengembaraan, beserta istrinya  Dewi Sita dan adiknya  Laksmana di tengah hutan  Dandaka demi menjalankan hukuman atas kesalahan janji ayahandanya yang di buat ketika meminang Dewi kekayi. Namun Rama menerimanya dengan iklas  dan menganggapnya sebagai bakti kepada Srada guru rupaka (orang tua, red)meski mereka harus  banyak mengalami penderitaan.  Drama kolosal ini juga diselingi dialog para pemain yang sering kali mengundang tawa penonton.

 

 

Ditemui seusai menonton pagelaran drama Kolosal didampingi Gubernur Pastika, Ayu Pastika selaku pencetus ide kreatif ini menuturkan bahwa  melalui bahwa drama tari ini  ia ingin mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dalam menjalankan kehidupan. Karena begitu banyak godaan dunia berbentuk kesenangan yang bisa membawa manusia ke jurang kehancuran. “Melalui garapan ini kita ingin mengingatkan masyarakat agar tetap berjalan di jalan yang benar, tidak mudah tergoda oleh kesenangann  dunia baik itu dalam bentuk harta, tahta dan  wanita yang  sering kali membawa manusia melakukan hal hal yang tidak baik yang pada akhirnya merugikan dirinya sendiri,” ujarnya.

 

 

Selain itu, drama kolosal tersebut juga mengandung pesan moral bahwa kelahiran seseorang hidup di dunia ini adalah menikmati  buah dari karma.  Untuk itu kesempatan kelahiran sebagai manusia sudah seharusnya dimanfaatkan sebaik baiknya untuk memperbaiki karma buruk dengan melakukan  kebaikan sebanyak banyaknya.  “Dari karma-karma itulah didunia ini ada kegembiraan, kesusahan Dan ada pula ketidakadilan, untuk memperbaiki karma tersebut maka kita harus melakukan perbuatan yang baik ,” pungkasnya.

 

 

Istri orang nomor satu di Bali ini  juga sangat mengapresiasi  para penari yang notabenenya merupakan PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang telah berhasil tampil memukau penonton meski dengan persiapan latihan yang sangat singkat. “Drama tari kolosal yang dirangkaikan dengan peragaan busana ini kita persiapkan dengan waktu yang sangat singkat, sekitar 1 minggu tapi para penari dapat tampil  dengan maksimal dan memukau para penonton,”ujarnya. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Group Lawak MKP Men Mersi, Tabuh Cahya Art serta Tut De Wedding yang turut berkolaborasi mensukseskan acara tersebut.

 

Hadir pula dalam kesempatan itu, Kepala SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali, Prof.Bandem sebagai pengamat kesenian, serta masyarakat umum.(JCHBl)

 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *