Perguruan Siwa Murti Kembali Gelar Pengobatan Niskala di Tabanan
KataBali.com – Perguruan Siwa Murti kembali menggelar kegiatan bakti sosial berupa pengobatan niskala secara gratis di Kabupaten Tabanan. Kegiatan yang dirangkaikan dengan pengobatan medis oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tabanan tersebut berlangsung di Wantilan Pura Luhur Puncak Tinggah di Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, pada Minggu kemarin (28/8).
Pengobatan ini diikuti ratusan orang warga di Desa Angseri. Bahkan menariknya, ada juga wisatawan yang mencoba untuk mengikuti pengobatan niskala ini. Mereka sengaja datang jauh-jauh untuk mengikuti kegiatan yang digelar Perguruan Siwa Murti di Tabanan untuk kesekian kalinya ini.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Tabanan sekaligus Penasehat Perguruan Siwa Murti Ni Putu Eka Wiryastuti. Selain itu ada juga Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Badung I Wayan Suambara yang juga sebagai penasehat perguruan ini.
Seperti yang sudah-sudah, selaku penasehat perguruan, Bupati Eka juga menyempatkan diri ngayah dengan ikut mengobati secara langsung warga yang menjadi peserta pengobatan niskala tersebut.
Selain dihadiri Bupati Eka, kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Pinisepuh Perguruan Siwa Murti Dr Jero Mangku Made Subagia dan seluruh anggotanya. Tidak ketinggalan juga Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Herwin Gunawan turut hadir bersama jajaran SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan.
Camat Baturiti Tos Parta selaku ketua panitia menjelaskan, kegiatan pengobatan niskala dan pengobatan medis ini mendapat respon yang sangat baik di tengah masyarakat. Ratusan warga memanfaatkan layanan ini.
“Sampai dengan siang ini (kemarin), sudah ada 228 orang warga yang sudah mendaftarkan diri. Dan, jumlah ini terus akan bertambah. Karena di pagi hari rata-rata masyarakat masih menjalankan kesibukannya,” tutur Tos Parta saat memberikan sambutan di awal kegiatan.
Selain pengobatan niskala dan sekala, kegiatan tersebut juga diisi dengan pembagian paket sembako gratis oleh Ekalawya Educare Foundation kepada seratus rumah tangga miskin (RTM) di Desa Angseri. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus terlaksana,” imbuhnya.
Sementara itu, Eka Wiryastuti menegaskan bahwa pengobatan niskala ini akan menjadi program berkelanjutan Perguruan Siwa Murti sebagai bentuk yadnya dan menjalankan kewajiban kepada masyarakat.
“Karena kita sebagai pemimpin harus membantu masyarakat. Salah satunya di bidang kesehatan, bukan hanya sekala saja, tapi niskala juga,” ujarnya saat membuka kegiatan tersebut.
Kegiatan ini, sambungnya, juga sebagai bentuk investasi karma dengan membantu masyarakat. Karena itu, Perguruan Siwa Murti berusaha untuk terus turun ke masyarakat secara langsung untuk menggelar kegiatan usadha. “Dan, ini saya lakukan murni karena ketulusan,” imbuhnya.
Sementara itu, Dr Jero Mangku Made Subagia menjelaskan, dalam agama Hindu adalah kewajiban bagi para pemimpin untuk mengabdi dan melayani masyarakat.
“Salah satunya dalam bidang kesehatan,” tandasnya.
Karena itu, sambung dia, pihaknya sangat menyambut baik kegiatan pengobatan niskala dan sekala yang dilakukan secara medis. Sebab, usadha sendiri adalah bentuk pengobatan tradisional yang sudah ada sejak dahulu dan lekat dengan kultur masyarakat di Bali.
“Jauh sebelum ada medis, usadha sudah ada. Kalau sekarang dunia medis sudah dikenal ada dokter. Tidak ada salahnya juga kalau kita back to nature,” pungkasnya. (Ep)