Kembangkan Desa Pertahanan, Kemendes Gandeng TNI

KataBali – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat (TNI AD) untuk mengembangkan desa pertahanan dan tangguh. Rencananya, kerjasama tersebut akan direalisasikan di 86 desa tertinggal.

Pola pendekatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) dalam memacu kreatifitas dan prakarsa masyarakat untuk membangun, sangat sinkron dan selaras dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan mekanisme bottom up.

“Ini adalah alih kendali pembangunan yang selama ini bersifat top down,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar Sanusi, dalam acara Rakornis TMMD, di Gedung Balai Sudirman, Jakarta belum lama ini.

Secara substansi TMMD tersebut dapat.dipandang sebagai thesis keterlibatan TNI dalam membangun pedesaan. Sedangkan dari sisi formula, TMMD menjadi lompatan metodologi pembangunan yang mengacu pada kesederhanaan, kebersamaan dan koordinasi lintas sektor.

“Program ini juga dapat dijadikan sebagai bentuk pengabdian demi terwujudnya pertahanan negara di daerah tangguh. Juga merupakan upaya TNI untuk melestarikan sejarah terutama nilai kemanunggalan TNI – rakyat,” ujarnya.

Kerjasama dilakukan demi mewujudkan pertahanan negara serta percepatan desa dalam membangun Indonesia. Berkaitan dengan 86 desa yang menjadi target program TMMD, tersebar di luar pulau Jawa dari Aceh hingga kawasan Indonesia Timur.

Meskipun jumlah desa tersebut tidak banyak, namun diyakini mampu menjadi awal terbentuknya desa tangguh.
Dari 5000 desa yang menjadi target untuk kita entaskan dari ketertinggalan, dibandingkan dengan jumlah 86 ini memang sedikit.

“Tetapi kerjasama kita tidak hanya dengan TNI. Masih ada kerjasama.dengan lembaga lainnya untuk membantu mengentaskan desa tertinggal,” ujar Anwar.

Kemendesa PDTT tengah berusaha melakukan percepatan prmbangunan di desa, agar target mengentaskan 5 ribu desa tertinggal dapat terlampau. Upaya.untuk membangun 2 ribu desa mandiri, juga diharapkan terentas dengan cepat.

“Target awal kita adalah mengentaskan 5 ribu desa tertinggal hingga tahun 2019. Kita upayakan ini dipercepat, agar target bisa terlampaui jingga 15 ribu desa,” ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Letjen TNI Erwin Syafitri mengatakan, rencana kegiatan TMMD tersebut akan berlangsung selama 21 hari sejak tanggal 11 Hingga 31 Mei 2016. Kegiatan tersebut tersebar di 61 kabupaten/kota, di 62 kecamatan dan 86 desa.

“Personel TNI yang akan dilibatkan sebanyak 9.150 orang,” katanya menegaskan.

Kegiatan TMMD tersebut difokuskan pada dua sasaran, yakni sasaran fisik yakni infrastruktur dan sarana dasar, serta non fisik yakni mendorong tumbuhnya inovasi  dan kreatifitas masyarakat yang berkualitas dan.mandiri.

TMMD ini merupakan program terpadu lintas sektoral antara.TNI dan kementerian maupun lembaga serta komponen bangsa lainnya. Harapannya, ini dapat mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarajt pedesaan.(faz)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *