Sejahterakan Rakyat, Paket SMS Fokus Kembangkan Pertanian
KataBai.com – Calon Bupati Karangasem Wayan Sudirta dan calon Wakil Bupati Ni Made Sumiati memberi perhatian serius terhadap pembangunan ke depan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Untuk itu, Sudirta menggugah kesadaran masyarakat bahwa bertani bukanlah profesi kelas dua, dan tidak selalu bertani itu berarti miskin.
“Asalkan kreatif dan berani melakukan inovasi, dengan bertani pun bisa hidup makmur, bahkan menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi, ” kata Sudirta belum lama ini di Karangasem.
Terhadap kondisi petani bunga Banjar Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang bahkan dia meringankan petani yang tanahnya kurang dari 25 are, SMS berkomitmen membebaskan dari pajak.
Saat cabup Karangasem Wayan Sudirta dan Tim Pemenangan serta Relawan masimakrama ke Banjar Palak, Sabtu (3/10) lalu, kandidat bupati dari PDIP itu mengejutkan para petani.
Mantan anggota DPD itu tanpa canggung bergabung duduk di tegalan dengan rumput yang kering berdebu.
Mantan anggota Dewan Prrwakilan Daerah (DPD) RI itu langsung memotivasi para petani yang terlihat sumringah dengan kedatangannya.
Mereka berebut stiker dan brosur berisi program unggulan SMS, termasuk di bidang ekonomi dan pertanian.
Sudirta memotivasi para petani di Banjar Palak, agar bisa menjadi inspirasi petani lainnya di Karangasem, bahwa pekerjaan bertani bukanlah profesi kelas dua dan tidak selalu bertani itu sama dengan miskin.
‘’Saya ini anak petani, disekolahkan sampai perguruan tinggi dari hasil pertanian, walaupun orangtua saya tidak sehebat petani di Banjar Palak ini. ” katanya.
Petani disini patut jadi contoh, bagaimana pertanian bisa memakmurkan keluarga, hidup layak, anak-anak bersekolah sampai ke perguruan tinggi.
Kami pastikan, bila SMS menang, tanah pertanian dibawah 25 are, kami bebaskan dari pajak.
“Asalkan ulet, rajin, mau belajar, serta dibimbing pemimpin seperti Pak Gusti di Banjar Palak ini, petani-petani Karangasem yang lain pasti bisa semakmur petani disini,’’ kata Sudirta, disambut hangat petani. (rhm)
Mereka antusias menyambut SMS, dan yakin bisa menyekolahkan anak-anak sampai SLTA/SMK, karena SMS mencanangkan program bebas SPP sampai SLTA/SMK, bahkan membebaskan segala macam pungutan diluar SPP yang seringkali merupakan ‘’pungutan rela paksa.’’
‘’Warga kami di beberapa dusun sekedesaan Besakih tidak akan memilih kandidat lain, karena program Sudirta-Sumiati membebaskan SPP sampai SLTA/SMK, pasti sangat membantu mereka,” ucap Ketut Rimpi, Kepala Dusun Kesimpar, Desa Besakih.
Anak SMK dan SLTA, pasti bisa menghemat Rp 200 ribu per bulan, dari uang SPP yang selama ini kami bayar.
Yang anaknya sudah putus sekolah setelah SMP, harus dimotivasi agar melanjutkan sekolah anak-anaknya ke SLTA/SMK,’’ ujar Ketut Rimpi, Kepala Dusun Kesimpar, Desa Besakih.
Warga sekitar Desa Besakih sudah sangat familiar dengan Pak Sudirta dan Bu Sumiati, karena kedua tokoh ini sangat rajin turun sampai ke pelosok-pelosok.
Sudirta semasa aktif sebagai Anggota DPD RI, bersama KORdEM membantu pasien miskin dengan pendampingan ke rumah sakit, datang ke upacara ngaben massal, piodalan di Pura Dadia, Kahyangan Tiga, dan lain-lain.
Sementara Sumiati, selama menjadi Anggota DPRD Bali, bergandengan dengan Sumiati Centre, menggelar upacara gratis Sapuleger dan Ngaben massal.
’Masyarakat sudah tahu rekam jejak perbuatan dan pengabdian Sudirta dan Sumiati untuk masyarakat. Karena mereka percaya rekam jejak beliau, program-programnya pasti dilaksanakan bila nanti sudah terpilih.
“Kami akan sosialisasikan terus, agar program bagus ini diketahui. Rakyat yang cerdas, pasti bisa memilih kandidat yang programnya paling baik untuk kepentinngan rakyat banyak,’’ tutup Rimpi. (tim)