ESDM Kampanyekan Hemat Energi di Lingkungan Sekolah

KataBali.com – Gerakan hemat energi listrik hingga 10 persen terus dikampanyekan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai dari lingkungan sekolah dasar.

Kota Denpasar, dipilih sebagai lokasi pertama gerakan ini, menyasar SD 22 Dauh Puri di Lumintang, Sabtu (3/10/2015).

Lewat program penghematan 10 persen dan konservasi energi hingga ke sekolah diyakini berkontribusi besar dalam menekan laju konsumsi energi di Tanah Air.

Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Farida Zed Farida mencontohkan, jika setiap rumah mengurangi penggunaan listrik 10 persen misalnya dari lampu pijar 40 watt menjadi 8 watt lampu hemat energi akan terjadi penghematan cukup besar.

“Dari populasi penduduk di Indonesia yang mencapai 250 juta, maka dengan mengurangi penggunaan listrik hingga 10 persen di setiap rumah, besarnya setara dengan investasi dua pembangkit listrik berkekuatan 250 megawatt,” kata Farida di sela sosiaisasi program konservasi energi di lingkungan sekolah.

“Itu angka yang tidak main-main, bayangkan saja jika 10 persen ada 10 lampu di rumah ini akan memberikan penghematan secara nasional, penghematan Rp 350 ribu-Rp 400ribu per satu rumah,”  sebutnya.

Tidak hanya itu, tidak perlu investasi cukup besar,  cukup merubah perilaku masyarakat ini dikenal dengan 3M , mengurangi temperatur, mencabut dan mematikan, bisa menghemat Rp 5 ribu. Pogram sederhana itu, kata dia bisa dilakukan anak-anak di rumah

Dipilihnya sasaran di lingkungan sekolah, kata Farida, karena pihaknya ingin memberikan edukasi, pengenalan tentang pentingnya upaya penghematan energi sejak usia dini.

Dengan begitu, setelah mereka tumbuh  besar akan memiliki sikap dan perilaku yang lebih ramah dan peduli berhemat dengan penggunaan energi listrik  yang tidak berlebihan.

Jika penggunaan konsumsi listrik mencapai 7 persen tidak segera dibatasi atau dikendalikan maka akan mengancam keberlangsungan pasokan energi listrik dalam beberapa tahun ke depan.

Apalagi, tiga cadangan fosil semakin terbatas untuk mencari sumber-sumber energi baru cukup sulit, sehingga tidak ada jalan lain kecuali harus dengan penghematan.

Dia meyakini, jika gerakan penghematan listrik ini terus digelorakan ke semua lapisan masyarakat termasuk lingkungan kantor-kantor pemerintahan maka akan bisa mengurangi

Itu angka tidak main-main lo. Bayangkan saja jika 10 persen ada 10 lampu di rumah ini akan memberikan penghematan secara nasional, penghematan Rp 350 ribu-Rp 400ribu per satu rumah,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Kabid Disdikpora Pemkot Denpasar, Ketut Sudana menyambut positif program sosialisasi dari kementerian ESDM Denpasar.  Kata dia perlu sinergi bersama antara program pusat dan daerah agar bisa berjalan dengan baik.

“Mudah-mudahan konservasi energi terus dikenalkan terhadap anak usia dini. Semoga tindak lanjut program ini berkesinambungan,” imbuhnya. (maf)

.

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *