Menteri Marwan Apresiasi Expose dan Expo Pembangunan Kota Tual

KataBali.com-  Guna mempercepat pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru di perdesaan, perlu adanya koordinasi dan sinergi lintas pelaku dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan perdesaan dianggap penting dilakukan.

Karenanya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyambut baik inisiatif dari pemerintah Kota Tual untuk menyelenggarakan Expose dan Expo Pembangunan Kota Tual Tahun Anggaran 2016 di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengapresiasi pemerintah kota Tual yang telah menjadikan pembangunan desa sebagai fokus utama pembangunan daerah.

Itu berarti,  memiliki visi dan program yang selaras dengan Kementerian Desa untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan bagian dari upaya mewujudkan Indonesia dari pinggiran. Selain itu bagian dari upaya mewujudkan pembangunan nasional yang inklusif.

“Pembangunan inklusif harus dipahami pertama sebagai proses untuk memastikan bahwa semua kelompok yang terpinggirkan bisa terlibat dalam proses pembangunan, kedua pembangunan ekonomi yang dapat memberikan kontribusi bagi mayoritas rakyat,” ujar Menteri Marwan dalam sambutannya dalam pembukaan Expose Pembangunan Kota Tual.

Pembangunan inklusif juga bisa mendorong pertumbuhan yang memiliki basis luas dan dapat mengurangi ketidaksetaraan pendapatan.

“Jadi tidak hanya menguntungkan kelompok tertentu saja. Ada tiga komponen utama dalam pembangunan yang harus dicapai oleh setiap orang dan masyarakat, yaitu; kecukupan, jati diri serta kebebasan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Kota Tual di masa lalu pernah menjadi bagian dan Ibu Kota dari Kabupaten Maluku Tenggara. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di Provinsi Maluku, kota ini pun mandiri menjadi kotamadya.

Sejak saat itu, Kota dengan 5 kecamatan, 3 kelurahan, 27 desadan 11 dusun menggeliat memacu diri untuk terus berkembang.

Kota yang disebut sebagai kota kepulauan karena wilayah daratan yang terdiri atas 66 buah pulau-pulau kecil, dengan luas daratan hanya ± 352,29 km² (1,84%), dan lautan ±18.743,55 km² (98,16%) pun menjanjikan sebuah potensi masa depan yang cerah.

Kerjasama antara Kementerian Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama dengan Pemerintah Kota Tual yang mengadakan ekspose dan expo Kota Tual,bertujuan untuk membedah potensi dan pembangunan di Kota Tual dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya (maf)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *