Dukung Pelayanan Kesehatan, Bupati Minta Percepat Proyek RS Pratama
Katabali.com – Lahirnya sejumlah program jaminan kesehatan yang digulirkan pemerintah memberi dampak positif bagi upaya pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat.
Tapi di sisi lain, pemanfaatan jaminan kesehatan ini juga memberi sejumlah tantangan tersendiri bagi pemerintah. Salah satunya adalah menyediakan ruang rawat inap yang memadai.
Di Kabupaten Tabanan, upaya ini sejatinya telah dilakukan dengan mengembangkan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Tabanan ke Rumah Sakit Nyitdah dengan status tipe B. Selain itu, upaya lainnya dilakukan dengan membuka layanan rawat inap di lima Puskesmas. Namun tetap saja, harus diakui upaya ini juga belum membuahkan hasil yang maksimal.
Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada mendorong percepatan pembangunan Rumah Sakit Pratama Tipe D. Terlebih peluang untuk membangun rumah sakit itu terbuka lebar.
Bahkan alternatif lokasi sudah tersedia di lahan milik Pemprov Bali di Banjar Bonian, Desa Soka, Kecamatan Selemadeg.
Sugiada menilai lokasi cukup representatif. Salah satunya karena tempatnya tidak jauh dari jalur utama Denpasar-Gilimanuk dan terletak di perbatasan Kabupaten Tabanan dan Jembrana.
“Tempatnya cocok,” ungkap Sugiada Senin 31 Agustus 2015
Dia pun berharap Dinas Kesehatan yang menjadi leading sector mempercepat pembangunan rumah sakit tersebut.
Sehingga keberadaannya bisa menjadi alternatif bagi masyarakat pengguna layanan kesehatan yang perlu mendapatkan ruang rawat inap.
Di saat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr I Nyoman Suratmika menjelaskan pembangunan rumah sakit nonkelas ini sudah berlangsung.
Di lokasi tersebut ada dua lahan tidur yang tersedia. Satu di sebelah selatan dengan luas lahan sekitar empat hektar dan satunya lagi di sebelah utara dengan luas lahan satu hektar.
Dari dua lahan itu, Pemkab Tabanan sendiri memilih lahan di sebelah selatan. Dan, saat ini sedang dilakukan pengajuan permohonan pemanfaatannya ke Pemprov Bali.
Mengingat lahan tersebut milik Pemprov Bali. “Sedangkan untuk dana pembangunannya didukung pemerintah pusat melalui dana tugas perbantuan 2016 sekitar Rp 40 milyar,” ungkap Suratmika.
Saat ini, sambungnya, tahap perencanaan sudah siap dilakukan. Mengingat anggaran untuk pembuatan DED (detail engineering design) telah diajukan dalam APBD Perubahan 2015 sebesar Rp 800 juta.
“Untuk DED sudah siap karena anggarannya sudah diajukan dalam APBD Perubahan,” sambungnya. (tim)